Penampilan Mauro Icardi cukup lumayan pada musim ini. Pemain berusia 30 tahun ini menikmati penampilannya di raksasa Turki. Dari 27 laga, Icardi sudah mencetak 17 gol dari seluruh ajang kompetisi termasuk juga di Liga Champions.
Galatasaray saat ini berada di posisi kedua dibawah Fenerbahce dengan selisih 5 poin. Pada Liga Champions, Galatasaray mampu menengggelamkan prestasi Manchester United. Setan Merah sebutan United berada di peringkat keempat dan gagal masuk Liga Europa.
Peringkat pertama diraih oleh Bayern Muenchen dan posisi kedua Copenhagen FC. Sedangkan Galatasaray berada di peringkat ketiga dan berhak ikut playoff Liga Europa menghadapi Sparta Praha.
Sebelum bergabung dengan Galatasaray, Mauro Icardi banyak menghabiskan waktu bermain di Serie A Liga Italia. Perjalanan karirnya dimulai pada tahun 2011 dengan memperkuat Sampdoria di Serie B.
Penampilan Icardi tidak begitu menonjol pada musim pertamanya. Meski hanya mencetak 1 gol, Sampdoria berhasil promosi ke Serie A italia pada musim 2012-2013. Pada musim inilah Icardi mampu mencetak 10 gol dari 31 penampilan dari semua ajang.
Inter Milan tertarik untuk merekrutnya. Kesepakatan tersebut terjadi pada musim 2013-2014. Inter berhasil memboyong Icardi dari Sampdoria dengan masa kontrak selama 6 musim.
Puncak karir pemain kelahiran Rosario, Argentina ini terjadi pada musim 2017-2018. Icardi mampu menciptakan 29 gol dari 34 laga yang dijalani di pentas Serie A sekaligus mencatatkan topskor.
Setelah 6 musim bersama Nerazurri sebutan Inter Milan, petualangan Icardi berlanjut di Ligue 1 Prancis bersama Paris Saint-Germain (PSG). Selama tiga tahun membela klub Ibukota Paris ini, penampilan Icardi terus menurun dan dipinjamkan ke Galatasaray.
Pada musim pertama peminjamannya, Icardi mampu menjadi striker haus gol lagi. Dirinya mampu mencetak 22 gol dari 24 laga di kompetisi Liga Turki. Berkat penampilan impresif tersebut, Galatasaray mempermanenkan statusnya menjadi pemain Galatasaray. (*)