Mantan Wali Kota Prabumulih 2 periode, Ir H Ridho Yahya MM, juga turut mengunjungi rumah warga. “Ya Allah, 1 periode jadi wakil wali kota dan 2 periode wali kota, baru kali ini banjir sebesar ini,” ucapnya.
Dia mengunjungi masyarakat terdampak banjir di lingkungan RT 6, RW 4, Kelurahan Majasari, Kecamatan Prabumulih Selatan. Dalam kunjungan dadakan itu, dia membawa sarapan pagi. “Biar idak kedinginan nian,” ujarnya menawarkan sarapan pagi yang dibawanya.
Ridho Yahya juga mendatangi warga di lokasi 'camp pengungsian' pinggir rel tepatnya belakang DPRD Kota Prabumulih. Dia tidak sendiri, tapi bersama istri, Hj Suryanti Ngesti Rahayu Ridho. Walau idak wali kota lagi, tapi aku masih selalu memikirke masyarakat Prabumulih,” ulasnya.
Bahkan Ridho mengaku tak tidur nyenyak, mengingat kondisi masyarakat di lapangan. "Dak biso tidur, ingat sama bapak-ibu, makanya tadi pagi dari Palembang balek ke Prabumulih. Ingat kondisi warga yang banjir," kata Ridho Yahya.
Suryanti Ngesti Rahayu yang juga Ketua PMI Kota Prabumulih, memberikan semangat kepada warga dan berpesan untuk tetap menjaga kesehatan. "Semoga musibah ini segera berakhir," tutur Ngesti Rahayu.
Banjir Muara Enim
Meluapnya Sungai Lematang dan Sungai Benakat, juga membuat ribuan rumah se-Kecamatan Benakat, Kabupaten Muara Enim, tergenang dan terendam banjir. Bahkan, 1 rumah roboh dan 2 rumah rusak tergerus banjir, Sabtu, 13 Januari 2024.
Terutama sepanjang bantaran sungai wilayah Muara Enim. Seperti daerah Karang Raja, Muara Enim, Tanjung Raman, Guci, Rami Pasai, Padang Bindu, Pagar Dewa, Betung, Pagar Jati, Gunung Megang dan lain-lain. Rumah yang roboh, milik Yuli Martati (36), warga Dusun 1, Desa Pagar Dewa, Kecamatan Benakat.
Sedangkan 2 rumah rusak, milik Ahmad Yani dan Agus, di Desa Padang Bindu, Kecamatan Benakat. Camat Benakat Hasbulah, menjelaskan hasil pendataan sementara ada 150 rumah terendam di Desa Rami Pasai. Kemudian Desa Pagar Jati 415 rumah, Desa Betung 200 rumah, Desa Pagar Dewa 250 rumah dan Desa Padang Bindu sekitar 560 rumah. Beruntungnya, kebanyakan berbentuk rumah panggung.
Sehingga masih bisa tinggal di bagian lantai atas. “Namun sekolah diliburkan, sekolah yang terendam SD Negeri 1, 2, 3, 6,” ulasnya.
Seputaran Masjid Desa Betung, juga terdampak banjir. Masjid Al Falah Dusun 3, Desa Padang Bindu, Masjid Al Amalia Dusun 1 Desa Padang Bindu. Masjid Al Fajri Desa Rami Pasai, Masjid Jamik Al-Ikhlas Dusun 3 Sesa Pagar Jati.
Selanjutnya, SD 3 Betung tergenang air, jembatan gantung Desa Betung, Kantor Kades Desa Betung, Kantor BUMDes Betung. Kedalaman air 30 cm sampai 1,5 meter. "Kantor Kades Betung juga terendam air,” terangnya.
Masih dikatakan Hasbulah, untuk saat ini, pihaknya telah mendirikan posko utama banjir dan longsor di Desa Pagar Dewa, Kecamatan Benakat. Sebab, lokasinya strategis untuk akses ke desa-desa yang lokasinya tinggi jauh dari banjir.
"Nanti semua bantuan kita kumpulan di posko dan akan dibagikan sesuai kebutuhan," jelanya.
Anggota DPRD Muara Enim Zen Sukri, langsung merespons cepat warga empat desa di Kecamatan Benakat. Dirinya langsung menyalurkan bantuan untuk warga yang terdampak banjir.
Selain itu, dirinya juga menyayangkan sikap Pemda Muara Enim terkesan lamban mengambil langkah musibah banjir yang terjadi. "Mestinya Pj Bupati harus tanggap apa yang menimpa warga yang mana rumah terendam bajir.