SUMSEL, SUMATERAEKSPRES.ID - Banjir akibat meluapnya air Sungai Rawas dan Sungai Rupit melanda dua kabupaten, Musi Rawas Utara (Muratara) dan Mura. Diklaim yang terbesar dalam 20 tahun terakhir. Yang terimbas, warga di wilayah ulu (banjir ulu).
Informasi yang dihimpun kemarin, di Muratara enam wilayah kecamatan terendam. Ada delapan jembatan gantung putus. Sebanyak 20 kepala keluarga (KK) terisolir. Puluhan sekolah tak ada kegiatan belajar mengajar akibat kebanjiran.
Air sempat berangsur surut. Namun, Rabu (10/1) malam air kembali naik. Informasi dari warga Ulu Rawas, Muratara, air Sungai Rawas kembali meluap sejak pukul 22.00 WIB hingga Kamis (11/1) dini hari.
“Padahal Rabu pagi mulai surut. Tapi karena malamnya hujan, air sungai meluap lagi dan banjir lebih besar,” kata Maimunah, warga Muara Kulam. Sejumlah desa di Kecamatan Ulu Rawas terdampak. Seperti Desa Kuto Tanjung, Desa Napalicin, Desa Sosokan, Kelurahan Muara Kulam, dan Desa Muara Kuis.
BACA JUGA:ALAMAK! Gegara Banjir Warga Muratara Jemur Motor di Atas Pohon
BACA JUGA:Banjir Uluan Terparah, 8 Jembatan Putus dan 20 Ribu KK Terisolir, Begini Kondisinya
Di Desa Napalincin, air merendam sejumlah rumah dan masjid. di Desa Sosokan, air menerjang jembatan gantung. Akibatnya jembatan tersebut putus. Di Muara Kulam, selain merendam sejumlah rumah warga, juga merendam Puskesmas Muara Kulam dan balai kelurahan.
Di Dusun Tanjung Beringin Desa Muara Kuis juga dikabarkan ada jembatan gantung yang putus diterjang banjir. Hingga Kamis dini hari, warga terus siaga. Tak bisa tidur karena ketinggian banjir terus bergerak naik.
Warga yang kebanjiran gotong royong mengevakuasi barang-barang dari rumah mereka ke tempat yang lebih aman. Bahkan ada yang sampai menggantung sepeda motor di pohon depan rumah.
Kondisi di Kecamatan Ulu Rawas juga gelap gulita. Listrik padam. Informasinya ada tiang listrik yang roboh. Banjir juga merendam beberapa ruas jalan ke Kecamatan Ulu Rawas, akses kendaraan putus.
"Ini banjir terparah di bagian ulu 20 tahun terakhir. Dulu tahun 2004 pernah terjadi banjir separah saat ini. Tapi mungkin kali ini bisa lebih parah, sebab air sepertinya masih terus naik," tutur Maimurah.
BACA JUGA:ASTAGA! Buaya Muncul Saat Banjir Uluan Muratara, Kata Warga Terparah Dalam 20 Tahun Terakhir
Pasar Lawang Agung tutup total akibat banjir. Luapan banjir hanya beberapa meter lagi menyentuh bahu Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) di Kecamatan Rupit, Muratara, kemarin siang.