Selama ini, banyak jemaah memilih ke Puskesmas Pembina karena pelayanan di sana sangat bagus. Kami sudah sehati dengan para petugas medisnya,” tutur Fery.
Dia berharap, pelayanan di seluruh puskesmas bisa prima. Bisa berikan kenyamanan kepada jemaah seperti yang diberikan petugas medis Puskesmas Pembina.
BACA JUGA:7 Puskesmas di OKU Timur yang Ditunjuk Sebagai Pusat Pemeriksaan Kesehatan Calon Jemaah Haji
“Kami dari Forum KBIH minta pelayanan prima, jangan kasar baik bahasa dan perbuatan. Harus ada humornya. Tidak kaku, ada toleransi,” imbuhnya.
Sebab, pelayanan kesehatan ini jadi syarat pelunasan. Kalau tidak dinyatakan istithaah secara kesehatan, maka jemaah tidak bisa melunasi Bipih.
“Kalau pelayanan di puskesmas tidak maksimal, kami khawatir jemaah tidak istithaah,” bebernya.
Direktur Bina Haji Dalam Negeri Kemenag, Saiful Mujab mengatakan, sesuai jadwal yang ditetapkan Kemenag, pelunasan Bipih tahap pertama dibuka 9 Januari sampai 7 Februari.
Sedangkan pelunasan Bipih tahap dua pada 20 Februari sampai 8 Maret. Saiful mengingatkan pelunasan Bipih kali ini berlaku skema baru. Yaitu jemaah wajib cek kesehatan dahulu.
BACA JUGA:Wajib Tau, Kini Jemaah Haji dan Umrah Hanya Bisa Kunjungi Raudhah Sekali Dalam Setahun
Jika dinyatakan istitoah atau mampu secara kesehatan, maka bisa melunasi. "Kemarin itu sudah 10 persen JCH cek kesehatan," ujar Saiful.
Kemenag mengejar target supaya JCH yang sudah cek kesehatan lebih banyak lagi.
“Targetkan sekitar 40 persen sampai 50 persen jemaah sudah cek kesehatan sampai 8 Januari itu. Sehingga nanti banyak jemaah yang bisa melunasi Bipih,” tuturnya.
Menurutnya, data hasil kesehatan itu sudah terkoneksi. Yaitu mulai dari Siskohat Kesehatan milik Kemenkes. Kemudian masuk ke Siskohat Kemenkes.
BACA JUGA:Bahas Persiapan Haji 2024, Ketemu Menteri Haji Saudi di Jeddah. Menag Sampaikan Beberapa Harapan Ini
Lalu terhubung ke basis data bank penerima setoran (BPS). "Jemaah 24 jam. Tapi tah bisa lmengecek di bank," katanya. Apakah masuk kategori istitoah atau belum.
Dia mengatakan Kemenag sudah menyiapkan CJH cadangan. Fungsinya untuk menutup jika ada JCH utama yang tidak istitoah.
Saiful mengatakan kuota cadangan itu sebanyak 30 persen dari kuota haji Indonesia 2024. Seperti diketahui Indonesia mempunyai kuota tetap 221 ribu jemaah. Tahun ini mendapatkan tambahan kuota 20 ribu jemaah.
Saiful menegaskan mereka sudah siap menyambut masa pelunasan Bipih. Tinggal menunggu Keputusan Presiden (Keppres) yang diperkirakan keluar pekan ini.
BACA JUGA:Kuota Besar-JCH Lansia Jadi Tantangan
Keppres itu mengatur besaran Bipih untuk masing-masing embarkasi. Sedangkan untuk rerata Bipih 2024 sebesar Rp 56,04 juta.
Dengan uang muka Rp 25 juta, berarti tanggungan pelunasan tinggal Rp 31 jutaan.
Sementara itu, Menag Yaqut Cholil Qoumas mengatakan pada 6 Januari nanti dirinya akan terbang ke Saudi dengan agenda melakukan penandatanganan MoU penyelenggaraan haji 2024.
Sehingga saat itu juga pelayanan haji dimulai dari kontrak hotel, katering, dan layanan lainnya. (*/)