"KPU harus memastikan setiap warga negara yang mempunyai hak pilih bisa menggunakan hak pilihnya secara baik, secara langsung, bebas, rahasia, dan tanpa diskriminasi, layani semuanya mereka ini," pesan Jokowi.
Jokowi juga mengatakan harus mengajak para pemilih menjadi pemilih yang cerdas. Jangan percaya yang nama hoax, apa lagi yang bisa menyulut konflik dan perpecahan.
BACA JUGA:Kampanye Pemilu 2024 Masih Adem Ayem, Meski KPU Sudah Siapkan Gelanggang. Ini Polanya Kini
BACA JUGA:Siap Awasi Tahapan Kampanye Pemilu 2024
“Pendidikan politik harus dilakukan secara masif, tidak saja mengedukasi tentang tahapan pemilu, tapi juga mengajak masyarakat untuk menjadi pemilih-pemilih yang cerdas," lanjutnya.
Ketersediaan Logistik Pemilu
Presiden Jokowi juga meminta hal-hal detail pun harus diperhatikan agar tak terjadi kesalahan.
"Kesiapan petugas harus baik, ketersediaan logistik juga harus baik, distribusi logistiknya juga harus baik, dan kesiapan sistem dan teknologinya juga harus baik," kata Jokowi.
Persiapan hingga teknis pelaksanaan Pemilu 2024 harus sudah dilakukan, agar tak ada kesalahan.
BACA JUGA:Brigjen TNI Erdy Jammy Lumintang Cek Kesiapan Pengamanan Pemilu
BACA JUGA:Program Polisi Sanjo, Jaga Kondusivitas Jelang Pemilu
Sebab, kesalahan teknis dapat berdampak ke isu politis bahkan dapat mengganggu stabilitas negara dan kepercayaan publik.
"Dan tidak boleh ada yang salah, termasuk aspek teknisnya. Hal-hal yang kecil harus kita perhatikan secara detail," katanya.
"Sebab, ketelodoran teknis bisa berimplikasi politis, bisa berimplikasi politik, bisa merembet ke mana-mana yang dapat menggantu kondusivitas negara, yang dapat mengganggu legitimasi kita," tambah dia.
Ingatkan Antisipasi Peretasan
Jokowi juga mengingatkan penyelenggara Pemilu 2024 untuk mengantisipasi peretasan.