MURATARA, SUMATERAEKSPRES.ID - Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Muratara Mugono menyampaikan keprihatinan terkait keluhan peserta seleksi honorer PPPK yang tidak lulus.
Ia menyoroti kekeliruan dalam hasil pengsekoran seleksi PPPK dan menyatakan dukungan penuh terhadap upaya peserta yang memprotes hasil tersebut.
Mugono menjelaskan bahwa formasi guru menjadi yang paling banyak dalam seleksi, termasuk guru non ASN yang telah berdedikasi puluhan tahun.
"Kami sangat kecewa dengan hasil seleksi PPPK Muratara. Ada kekeliruan dalam pengsekoran nilai menurut laporan peserta," ujar Mugono, Rabu, 27 Desember 2023.
PGRI Kabupaten Muratara menegaskan perlunya peninjauan ulang atau revisi terhadap kekeliruan yang terjadi.
Mugono juga menyuarakan kebutuhan untuk memberikan nilai tambah kepada peserta yang telah lama berbakti di Pemerintah, dengan memprioritaskan mereka.
"Mereka tidak mungkin bisa bersaing dengan lulusan baru," tambahnya.
Dalam upaya menciptakan azas keadilan, PGRI Kabupaten Muratara mendesak pihak terkait agar mengajak audiensi sejumlah peserta seleksi honorer PPPK.
BACA JUGA:Kabar Gembira, Bawaslu OKU Timur Bakal Rekrut 2.181 PTPS, Ini Syaratnya!
BACA JUGA:Lebihi Target, Nilai Investasi di OKU Timur 2023 Capai Rp640 Milliar, Ini Rahasia Suksesnya!
"Harus ada penjelasan mengenai proses dan prosedur penilaian agar tidak muncul isu yang tidak benar," tegas Mugono.
Informasi yang dihimpun menyebutkan bahwa beberapa peserta yang merasa dirugikan oleh hasil seleksi telah mengajukan surat pengaduan ke DPRD Muratara.
DPRD telah memanggil pihak terkait, seperti Dinas Pendidikan dan BKPSDM Muratara, untuk membahas masalah ini pada Kamis, 28 Desember 2023 di DPRD Muratara.