PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Apakah Anda pernah melihat si Kecil menyendiri atau tak mau berbagi mainan dengan temannya? Bisa jadi tanda si Kecil membutuhkan stimulasi untuk perkembangan sosial emosionalnya.
Perkembangan sosial emosional anak perlu dikembangkan sejak dini. Karena jika keterampilan ini terhambat, si Kecil akan mengalami kesulitan dalam bersosialisasi dengan orang-orang di lingkungan nyata dalam kehidupannya.
Itu sebabnya, perlu tahu cara mengembangkan sosial emosional anak sejak usia dini. Memangnya, apa sih, kemampuan sosial emosional itu? Apa itu Keterampilan Sosial Emosional?
Keterampilan sosial dan emosional mengacu pada proses anak belajar beradaptasi untuk mengatur pikiran, emosi, dan perilakunya dalam kehidupan sehari-hari.
BACA JUGA:4 Tips Mengatasi Kecemasan Anak saat Terbang dengan Pesawat
BACA JUGA:LAZNAS Mandiri Bantu 2 Ribu Anak Yatim
Keterampilan ini penting agar si Kecil bisa menempatkan diri dengan baik sesuai situasi dan kondisi, serta untuk berinteraksi dengan orang-orang di sekitarnya.
Keterampilan sosio-emosional membantu kita menghadapi konflik dengan sehat, memecahkan masalah secara efektif, membentuk disiplin diri, dan membangun kontrol impuls dan manajemen emosi, merasakan empati
Cara Mengoptimalkan Perkembangan Sosial Emosional Anak Usia Dini
Manfaat interaksi sosial sangat penting bagi anak usia dini, terutama jika si Kecil sudah mau masuk sekolah.
BACA JUGA:Berkah Tahun Baru, 2.000 Anak Dhuafa Nikmati Khitan Massal dari LAZNAS MAI
BACA JUGA:Antisipasi Kepadatan, Pertamina Rencanakan Proyeksi Kebutuhan BBM Subsidi di Pagar Alam
Karena dengan berada di sekitar teman sebayanya, si Kecil akan banyak belajar bersosialisasi dan memiliki pengalaman-pengalaman baru sehingga ia bisa bertumbuh menjadi anak yang luwes dan mudah bergaul.
Anak-anak yang keterampilan sosial-emosionalnya kuat cenderung lebih mampu mengatasi tantangan sehari-hari dan tampil lebih unggul secara akademis, profesional, dan dalam kehidupan sosial mereka.
Berikut ini cara untuk mengembangkan keterampilan sosial emosional anak usia dini yang bisa Ibu jadikan inspirasi.
1. Roleplay dengan Teman Sebaya
BACA JUGA:Kemendikbudristek Gelar Pameran Gelar Karya Anak Kursus, Seperti Apa Keseruannya?
BACA JUGA:Anak Sakit Saat Liburan, Ini yang Harus Dilakukan
Bermain merupakan proses interaksi baik dengan temannya maupun alat-alat yang digunakan untuk bermain.
Ketika bermain, si Kecil mungkin akan mengalami konflik dengan temannya. Ia mungkin akan mengalami rasa takut, malu, khawatir, atau marah saat bermain.
Tapi, ini semua merupakan bagian dari tahap perkembangan kemampuan sosial emosional yang harus dihadapi.
Jadi, sering-seringlah mengajak si Kecil bermain, terutama bermain yang melibatkan interaksi dengan teman sebayanya.
BACA JUGA:Khitan Gratis Bantu Masyarakat, Beri Kebahagiaan Bagi Anak-Anak
BACA JUGA:5 Game Jepang Ini Pas Banget untuk Mengisi Liburan Nataru 2024, Masih Aman Kok Buat Anak-Anak!
Bermain peran bisa menjadi contoh kegiatan untuk mengasah sosial emosional anak usia prasekolah. Untuk memulai roleplay, si Kecil dan teman-temannya awalnya mungkin memerlukan bimbingan Ibu melalui narasi.
Anak-anak akan senang memerankan apa yang mereka ketahui, seperti memasak dan belanja ke pasar.
Namun setelah beberapa saat, anak-anak akan mulai bisa mengembangkan skenario imajinatif yang memungkinkan mereka untuk melatih keterampilan sosial-emosional mereka.
Jadi, mereka juga akan bisa mengeksplor skenario yang tidak umum seperti bermain peran polisi dan perampok.
BACA JUGA:Bikin Bangga, Anak Komering Juara Karate Internasional, Ini yang Dia Ungkapkan!
BACA JUGA:5 Ide Kreatif Anak agar Liburan Tak Hanya Main Gadget
Selama bermain, anak-anak dapat menempatkan diri mereka pada posisi karakter dan lebih mudah memahami emosi, pikiran, dan motif setiap karakter dalam adegan tersebut.
2. Bermain Boneka
Bermain boneka juga bisa menjadi salah satu contoh untuk mengembangkan keterampilan sosial dan emosional anak yang akan masuk TK.