MURATARA , SUMATERAEKSPRES.ID - Closing akhir tahun jumlah kasus stunting di wilayah Kabupaten Muratara, Provinsi Sumsel masih cukup tinggi, hingga Desember 2023.
Di mana, jumlah kasus stunting di Muratara masih mencapai 391 warga yang terindiksi stunting.
Infomasi dihimpun, kasus stunting di Kabupaten Muratara, di akhir 2022 dan 2023 cukup mengalami penurunan.
Di 2022 didapati sekitar 460 warga terindikasi stunting namun di 2023 hanya didapati 391 warga terindikasi stunting.
BACA JUGA:Bank Sumsel Babel Kolaborasi Pemda Cegah dan Turunkan Angka Stunting di Pagaralam
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Murataa, Tasman mengungkapkan, jika data stunting itu tidak permanen namun selalu alami perubahan naik turun.
Karena pemantauan kasus stunting dilakukan sejak usia bayi dalam kandungan hingga batas umur tertentu. “Di tahun 2022 kito sudah upayakan turun 8 persen, untuk perencanaan aksi dan intervensi baik spesifik dan sensitif oleh lintas sektor dan lintas program terkait dalam tim TPPS dari desa kecamatan dan kabupaten," katanya Rabu (20/12).
Semua pihak sudah dilibatkan, mulai dari progran pemberi asupan tambahan gizi hingga program bapak asuh dari seluruh pejabat di jajaran Pemda Muratara.
Menurutnya, keseriusan dan kerja sama serta terukur serta sesuai sasaran, menjadi kunci penurunan dan keberhasilan pencegahan kasus stunting di Muratara.
"Kita juga melakukan previtalisasi posyandu, intervensi dari catin bumil dan bayi baru lahir secara masif dan terdata. Mereka harus mendapatkan pelayanan dan perhatian kesehatan insya Allah stunting akan dapat terentaskan," jelasnya.
BACA JUGA:Tekan Angka Stunting, Pemkot Palembang Gandeng BSB
BACA JUGA:Target Stunting Tinggal 17 Persen, Hingga Akhir Tahun 2023
Sebelumnya, ketua Tim PKK Kabupaten Muratata, Hj Rita Suryani, menuturkan. stunting bukan hanya masalah asupan gizi namun juga masalah kompleks yang berpengaruh terhadap kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).
Menurutnya, kualitas SDM sangat dipengaruhi oleh kasus stunting, menginggat kasus stunting tidak hanya menyerang pertumbuhan fisik namun juga mempengaruhi kualitas otak dan IQ.