PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Pemprov Sumsel melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel bakal membentuk tim penanggulangan bencana daerah.
Tim ini nantinya akan bekerja menanggulangi bencana secara umum. Rencana itu diungkap Kalaksa BPBD Sumsel, Iqbal Alisyabana di Pemprov Sumsel, kemarin.
"Iya, ada rencana Pemprov Sumsel atas arahan Pj Gubernur melalui Asisten I Bidang Pemerintah, Edward Chandra untuk membuat tim penanggulangan bencana," katanya.
Tim penanggulangan bencana itu dibentuk untuk menanggulangi bencana secara umum. Tentunya lebih terorganisir dan terkoordinir. Mereka berasal dari dinas-dinas di Pemprov Sumsel, mulai dari SatPol PP untuk pemadam kebakaran, Dinkes untuk kesehatan, PU dan Balai Sungai untuk mobilisasi alat berat, Bappeda dan dinas terkait lainnya. "Nanti tim penanggulangan bencana melalui kepala OPD masing-masing," tegasnya.
BACA JUGA:BPBD OKU Timur Imbau Masyarakat Waspada Banjir, Ini Daerah yang Paling Sering Terdampak
BACA JUGA:Pj Bupati Muara Enim Kunjungi Keluarga Korban Tenggelam, Bakal Minta BPBD Lakukan Ini
Dikatakan, tim ini akan bekerja selama setahun penuh atau tepatnya pada Januari hingga Desember 2024 mendatang. "Selama ini tim penanggulangan bencana sudah ada seperti karhutla, namun tim ini memperkuat termasuk anggaran dari setiap OPD untuk penanggulangan bencana. Ini juga memudahkan koordinasi, ya ketika ada kejadian cepat tanggap," papar dia.
Lebih jauh Iqbal menyebut pada Desember yang sudah memasuki musim hujan, pihaknya bersama tim terkait sudah mempersiapkan langkah mitigasi dan antisipasi penanggulangan bencana banjir dan longsor.
"Itu (mitigasi dan penanggulangan, red) sudah kita lakukan bersama, tim juga sudah apel bersama,” tegasnya.
Ia mengatakan pada prinsipnya tim sudah siap baik peralatan maupun personil. Namun pihaknya juga mengimbau warga yang berada di daerah, khususnya daerah rawan longsor dan rawan banjir untuk menghindar atau pemda bisa merelokasi masyarakat supaya tidak terjadi sesuatu yang tak diharapkan terutama pada subuh hari.
BACA JUGA:El Nino Menghantui OKI: Antisipasi Kekeringan hingga Akhir Tahun, BPBD Minta PDAM Lakukan Hal Ini!
"Kita tidak tahu bencana kapan datang. Ada baiknya daerah rawan bencana direlokasi dan kami sudah sampaikan hal itu ke Pemda," tegasnya.
Kata Iqbal, pihaknya juga sudah melakukan pemetaan daerah rawan bencana. Mengingat bencana ini merupakan sesuatu yang berulang seperti halnya karhutla. Misalnya di Empat Lawang, Pagaralam, OKU Selatan, OKU Timur dan OKU Induk.
"Daerah ini merupakan daratan tinggi sehingga saat hujan dengan intensitas tinggi dan tidak terjadi penyerapan berpotensi menyebabkan longsor,” sebutnya. Untuk Kota Palembang lebih karena resapan yang habis karena perkembangan kota, makanya ketika hujan terjadi genangan air.