PALEMBANG, SUMAERAEKSPRES.ID - Sepak terjang petenis Jannik Sinner dalam dua bulan terakhir sungguh menggagumkan. Petenis muda asal Italia ini mampu bersaing di kancah tenis dunia.
Dirinya berhasil mengalahkan petenis peringkat pertama, Novak Djokovic pada penyisihan ATP Tour Final 2023. Sayang di babak final, pemain berusia 22 tahun ini gagal mengalahkan Djokovic.
Meski hanya meraih runner up ATP Tour Final, kembangkitan Sinner sangat luar biasa. Tak heran jika para fans memilihnya sebagai pemain Paling Berkembang 2023.
Penghargaan ini menjadi yang kedua baginya setelah minggu lalu juga berhasil meraih penghargaan yang sama diberikan oleh organisasi tenis putra dunia.
BACA JUGA:Indonesia Kirim 2 Wakil ke Semifinal Odisha Master 2023
BACA JUGA:Jorji-Bagas/Fikri Tersingkir, Fajar/Rian Lolos ke semifinal BWF Tour Final
Pada awal musim 2023, Sinner menempati peringkat ke-15. Meski demikian, dirinya sukses meraih 6 gelar juara pada tahun ini dan berhasil menempati peringkat keempat di akhir tahun.
Dengan perkembangan yang sangat pesat, Sinner diprediksi bisa menjadi petenis hebat tahun depan.
Gelar turnamen tur ATP yang diraihnya diantaranya meraih juara ATP Master 1000 Kanada Terbuka 2023, menembus semifinal Wimbledon 2023 untuk kali pertama, runner ATP Tour Final 2023, dan membawa Italia juara tenis beregu, Piala Davis 2023.
Selain itu Sinner menjadi petenis Italia pertama yang mampu membukukan kemenangan 64-14 pada era terbuka.
“Penghargaan ini sungguh sangat berarti bagi saya. Dukungan para fans mampu memberikan energi positif terhadap perkembangan prestasi saya di lapangan,” ucap Sinner mengomentari penghargaan yang diberikan oleh fans sebagaimana dilansir situs ATP.
Kehebatan Sinner pada tahun ini tidak perlu diragukan lagi. Dirinya mampu mengalahkan dua kali petenis peringkat pertama, Novak Djokovic dan dua kali mengalahkan petenis nomor dua, Carlos Alcaraz.
“Saya kira pada pertengahan tahun, mental saya jauh lebih kuat dibandingkan awal tahun. Saya sebenarnya tidak mempermasalahkan kondisi buruk saat bertanding di lapangan. Saya pikir ini menjadikan saya jauh lebih kuat dan membuat saya lebih berhati-hati,” lanjut Sinner.
Setelah memasuki periode buruk pada awal hingga pertengahan tahun, Sinner mulai belajar dari kesalahan demi kesalahan di lapangan.
“Satu hal yang membuat saya senang karena saya terus bertanding dan bertanding di stadion yang besar sepanjang tahun ini. kondisi saya harapkan menjadi modal terbaik untuk musim depan,” harap Sinner.