Dalam audiensi tersebut, pedagang meminta Pemkot Palembang dan PJ Walikota Palembang untuk mempertimbangkan kembali pembukaan pagar seng, dengan memahami dampak psikologis dan bisnis terutama bagi pedagang yang sudah berada di sana sebelumnya.
Akibat kondisi ini, banyak pedagang yang memilih menutup sementara usahanya karena tidak dapat menutupi biaya operasional.
Beberapa pedagang juga mencari solusi dengan berdagang secara online untuk mengurangi biaya operasional. Namun, mereka berharap dapat kembali berdagang secara normal jika pagar seng segera dibuka.
Salah satu pedagang, HS, menyatakan bahwa ia terpaksa membuka usahanya hanya untuk menjaga langganan yang ada.
Meskipun situasinya sulit, ia berusaha semaksimal mungkin untuk bertahan sampai kondisi membaik.
Para pedagang berharap agar pemimpin kota dan pihak terkait dapat mempertimbangkan kembali kebijakan pembukaan pagar seng demi kelangsungan usaha mereka. (AFI)