Sebelumnya,. ahli Mikrobiologi Prof Dr dr Yuwono M Biomed mengingatkan, pemerintah dan juga masyarakat untuk tidak perlu panik. Meski kasus Covid-19 terjadi lonjakan karena varian baru, tapi tidak akan mewabah dan terjadi pandemik.
Kenaikan kasus di beberapa negara karena varian baru E5 (Omicron). Di Malaysia dan Singapura dikenal dengan Eris.
"Jumlah kasus di negara-negara itu agak lebih banyak saja. Cuma peningkatan dari kasus yang memang tidak akan pernah hilang," tuturnya.
Seperti yang pernah ia sampaikan sebelumnya, setelah Omicron keluar, maka wajah asli Covid itu keluar. Sebelumnya ada Alpha, Beta, Delta. Tapi begitu Omicron keluar, maka wajah asli Covid sudah keluar.
BACA JUGA:Waspadai Kenaikan Covid-19 Jelang Nataru
BACA JUGA:Hindari Covid Singapura, Pakai Masker Lagi
“Waktu itu saya sudah bilang, setelah wajah asli Covid keluar November 2021, maka diprediksi beberapa bulan kemudian Covid berakhir. Ternyata benar, Februari 2022, kasusnya sangat landai, turun,” bebernya.
Karena itu, ketika Omicron keluar, maka sebenarnya tidak lagi terjadi hal-hal yang mengkhawatirkan. Sekarang ini, yang menyebabkan kasus Covid kembali meningkat adalah sub varian dari Omicron.
“Tapi masyarakat jangan cemas. Kemudian, gejala seseorang yang tertular varian ini boleh dikatakan ringan, tidak ada hal yang baru,” imbuh Yuwono.
Cuma ada sedikit kelihatan dampak untuk yang kena varian terbaru, Eris. Ada beberapa penderita yang alami alergi mirip-mirip orang sebelum flu, bersin-bersin atau alergi kulit dan gangguan saluran pernapasan.
Meski begitu, Prof Yuwono menegaskan, varian Omicron dan Eris ini tidak akan menjadi wabah, apalagi pandemi.
"Saya selalu konsisten sejak awal mengimbau, jaga imunitas tubuh, dengan tidur cukup, makan enak, kemudian beraktivitas, dan berpikir positif. Tambah lah minum suplemen dan hal yang menyehatkan lainnya,” kata dia.(tin/nni)