SUMATERAEKSPRES.ID - KAYUAGUNG - Pernah terpapar Covid-19 pada 2020 lalu dan sempat dirawat di rumah sakit, membuat Plt Kepala Dinas Kominfo OKI, Adi Yanto rajin olahraga. Dia sebelumnya memang jarang berolahraga.
Tapi setelah itu, dia menyadari pentingnya jaga kebugaran dan imunitas tubuh. Maka, olahraga lari pun menjadi pilihannya. Selain mudah dilakukan, juga murah meriah. Dan dia telah merasakan manfaatnya. Sehingga jadi kecanduan untuk terus menekuni olahraga lari ini.
Begitu mendapatkan informasi adanya event Musi Run 2023 Seri IV yang akan digelar 17 Desember nanti, dia pun antusias ikut. "Saya sudah mendaftar dan sudah tidak sabar menunggu hari H," katanya, kemarin (10/12).
Sebagai persiapan, dia rutin berlatih, menjaga fisiknya tetap prima hingga nanti bisa menuntaskan larinya pada kategori 5K. Adi juga menjaga makan. Salah satunya dengan banyak mengkonsumsi pisang.
Baginya, event seperti Musi Run ini sangat bagus sekali. “Kalau bisa rutin dilaksanakan. Sebab, di Sumsel masih jarang sekali ada event seperti ini,” ungkapnya. Padahal, meski bentuknya ajang lomba lari, tapi dampaknya bisa meningkatkan kunjungan wisata. Sebab, peserta banyak yang berasal dari luar Sumsel.
Adi meski bukan atlet, tapi ia bertekad akan maksimal. Suatu pengalaman baru baginya ikut Musi Run 2023 nanti dan bertemu dengan para penghobi, pecinta dan atlet lari dari berbagai daerah di Indonesia.
“Pasti menyenangkan sekali. Bisa bersilaturahmi dan berbagi pengalaman,” imbuh dia.
Selama ini, rutinitasnya, lari di halaman Pemkab OKI. Biasanya bisa hingga 3 km. Kadang dia bertemu anggota Polres OKI dan dan Kodim OKI yang juga menekuni olahraga lari.
"Saya ajak mereka ikut event Musi Run ini," bebernya. Ketika akhir pekan, Sabtu dan Minggu, Adi lari menyusuri jalan pinggiran Sungai Komering hingga Taman Segitiga Emas Kayuagung. Jaraknya 5-7 km.
Sayangnya di OKI, tidak ada komunitas lari. Yang ada hanya perorangan. Tapi itu sudah cukup banyak. Baik anak kecil, pemuda-pemudi maupun orang dewasa. Manfaat yang ia rasakan sejak rutin berlari, selain jarang sakit, berat badannya terjaga seimbang.
Juga mampu menghilangkan stres dari padatnya aktivitas dan pekerjaan kantor. Kemudian tidur lebih nyenyak, nyeri di badan juga hilang. Saat harus dinas ke luar daerah seperti ke Bandung, Jakarta dan Bali, tak lupa dia bawa sepatu dan perlengkapan larinya.
Biasanya lari ‘tipis’tipis’ 3-5 km."Dengan lari, jadi lebih hafal jalan dibandingkan menggunakan mobil," imbuhnya. Ia juga sering bertemu dengan komunitas lari di kota-kota tersebut. “Target ke depan, meningkatkan kemampuan lari dan memperbaikan catatan waktu,” pungkas Adi.(uni)