INDRALAYA - Bawaslu Ogan Ilir mengajak media massa mengawal pemberitaan Pemilu 2024 tanpa hoaks. Ini dilakukan untuk terciptanya iklim demokrasi yang kondusif.
‘’Keberadaan media cetak, online dan elektronik sangat penting dalam mensosialisasikan seluruh tahapan Pemilu,’’ ujar Ketua Bawaslu Ogan Ilir, Dewi Alhikmah Wati.
Dikatakan, media sangat penting untuk memberikan edukasi dan informasi kepada masyarakat yang baik dan benar. ‘’Sehingga bisa menetralisir berita hoaks di Pemilu tahun 2024. Media massa dan Bawaslu perlu bersinergi sebagai upaya pencegahan pelanggaran Pemilu," ujarnya.
Bawaslu tak bisa bekerja sendirian termasuk menangkal berita hoaks. Karenanya, diperlukan peran media sebagai kontrol sosial, sarana informasi edukatif untuk menyukseskan Pemilu 2024.
"Pemilu 2024 berpotensi banyaknya berita hoaks. Untuk itulah, kita mengajak awak media menyamakan persepsi, menciptakan pemberitaan pemilu agar tidak terjadi disinformasi," ucapnya.
Koordinator divisi pencegahan, partisipasi, masyarakat dan humas Bawaslu Provinsi Sumatera Selatan, Dra Massuryati mengatakan, agar masyarakat dan awak media mengawal semua proses pemilu.
‘’Tahapan kampanye pemilu rentan kecurangan. Kecurangan pelanggaran itu ada ruang yang akan dilakukan peserta pemilu," ucapnya.
Partisipasi masyarakat dan hubungan masyarakat sangat diharapkan. ‘’Hanya beberapa gelintir tim di Bawaslu Sumsel dengan 5 komisioner kabupaten/ kota. Ada yang 3 ada yang 5, semua itu untuk mengawasi peserta pemilu yang berjumlah kurang lebih 500 dari partai politik yang akan bertanding di pemilu yang akan datang," terangnya.
Pengawasan harus dilakukan ke semua tahapan, waktu hanya 75 hari. ‘’Contohnya hingga saat ini baru surat suara DPD yang didistribusikan. Padahal tinggal sedikit lagi waktu, Jadi jangan sungkan, kawal terus dan tanyakan ke KPU bagaimana progress logistik pemilu," jelasnya. (dik)