Ia kembali menegaskan, masyarakat tidak perlu khawatir dan termakan isu atau rumor meningkatnya kasus Covid saat ini.
BACA JUGA:Korupsi Pengadaan Alkes Covid 19, Terdakwa Mengaku hanya nikmati 50 Juta
BACA JUGA:Tetapkan 2 Tersangka Pengadaan Alat Cegah Covid di OKUS
“Sekali lagi, secara hitungan ilmiah tidak mungkin terjadi lagi wabah atau pandemi Covid seperti beberapa tahun lalu,” tegasnya.
Lagi pula, penemuan sub varian Omicron ini sebenarnya bukan karena surveilans. Tapi ditemukan secara tidak sengaja.
Seseorang yang berobat ke rumah sakit dengan beberapa keluhan batuk dan pilek, kemudian dites Covid dan hasilnya ternyata positif.
"Saya pernah mengalami beberapa bulan lalu. Periksa ke salah satu klinik sebelum pergi ke acara pertemuan dengan orang-orang asing."
"Syaratnya harus tes Covid. Saya tidak ada keluhan apa-apa, tapi hasil tes positif Covid. Setelah tes ulang, ternyata negatif,” bebernya.
Dengan kata lain, ucap Prof Yuwono, mungkin saja hasil dari pengecekan terhadap pasien yang sempat dinyatakan positif Covid itu positif palsu. “Mungkin yang diperiksa bukan PCR, tapi hanya rapid test atau tes cepat," pungkasnya.(nni)