OKU TIMUR, SUMATERAEKSPRES.ID -- Setidaknya ada 2 presiden Republik Indonesia (RI) yang pernah diberikan gelar adat suku Komering, Sumatera Selatan.
Yakni Presiden Joko Widodo atau Jokowi dsn mantan presiden Megawati Soekarno Putri.
Sebelum mengulasnya, mari kita mengenal apa itu Gelar Adat Komering.
Ketua Umum Lembaga Adat Kapupaten OKU Timur H Leo Budi Rachmadi SE menjelaskan pemberian gelar adat bagi Suku Komering adalah tradisi atau budaya adat yang turun temurun. Gelar adat di Suku Komering juga disebut dengan adok atau jajuluk atau gelaran.
Leo menerangkan bahwa pemberian gelar ada beberapa jenis, pertama diberikan bagi orang yang ada darah suku Komering, atau gelaran secara genetik.
BACA JUGA:13 Wisata Religi Paling Favorit di Palembang, Pas Banget Buat Healing dan Auto Nambah Iman!
BACA JUGA:Gokil Abis Dah! End of Year Deals, Sony Jual Game PS4 dan PS5 Super Murah. Ini Rincian Harganya!
Gelaran bagi keturunan suku kemoering ini sebenarnya sudah ada sejak seseorang itu lahir. Sebab gelaran itu turun temurun, dari kalangan tetua zaman dulu.
Intinya kalau ada darah komering dari garis bapak, seorang diberi adok penyimbang bagi anak laki-laki.
"Di Komering itu ada tegak ginting atau tunas baru. Atau adok dari kakek secara otomatis turun ke cucung laki-laki tertua dari anak laki-laki," jelas H Leo.
Misalnya, kata H Leo, kakeknya bergelar Raja Kapitan maka cucu nya juga diberi gela Raja Kapitan II. "Ini merupakan tradisi leluhur yang turun temurun. Inilah gelaran secara genetik," jelasnya.
Namun jika garis dari ibunya orang komering atau cucu perempuan dari anak laki-laki ataupun anak perempuan itu menurun gelar penyansan.
BACA JUGA:Daftar 10 Perguruan Tinggi Pencetak PNS Terbanyak di Indonesia, Buruan Cek!
Penyansan ini ada dua, pertama dalam bentuk barang, misal lemari dari keluarga besar. Ada lagi yang berbentuk non barang, bisa berupa gelaran penghormatan.