PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Diperkirakan karena tak mampu membayar dan diteror pinjaman online (Pinjol), M Ismail (40), warga Jl Pertahanan Lr Kelapa VI, Kelurahan 16 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu II, diduga nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.
Dia melakukan itu menggunakan tali nilon di atap kamar mandi. Temuan tersebut pertama kali ditemukan pemilik rumah, Santi.
Dia curiga saat pulang ke rumah pada Jumat (1/12) sekitar pukul 14.30 WIB dan menemukan rumah dalam keadaan sunyi.
Santi, curiga dengan keadaan tersebut, mencari Ismail di dalam rumah. Namun, upaya mencarinya di kamar tidak membuahkan hasil.
BACA JUGA:HALO MAHASISWA, Ada Pesan dari OJK, Jangan Nunggak Pinjol Ya, Ini Resikonya!
Penyelidikan lebih lanjut membawa Santi ke kamar mandi yang ternyata terkunci dari dalam. Meski telah beberapa kali diketuk, tidak ada jawaban.
"Ketika Santi membuka pintu kamar mandi, korban ditemukan dalam posisi terlentang, dengan kaki di atas WC dan kepala serta tangan menyentuh lantai kamar mandi."
"Tali nilon melingkar dengan ujungnya terikat pada ventilasi atau ruang angin kamar mandi dan terputus," ungkap Kapolsek Seberang Ulu II, Kompol Bayu Arya Sakti, dalam wawancara pada Jumat (1/12).
Motif di balik tindakan putus asa Ismail saat ini masih dalam penyelidikan aparat kepolisian. Namun, Kompol Sakti menyebutkan bahwa berbagai informasi dari lapangan menunjukkan bahwa korban diduga memiliki hutang atau pinjaman dari aplikasi pinjaman online (Pinjol).
BACA JUGA:Dilarang Meneror, Waktu Tagih 12 Jam, Aturan Baru Pinjol, Maksimal Pinjam pada 3 Platform
BACA JUGA:Sistem ‘Camilan’ Pasti Ilegal, Ingatkan Bahaya Pinjol
Diduga, karena tidak mampu melunasi dan terus dihubungi oleh pihak aplikasi, korban akhirnya memutuskan untuk mengakhiri hidupnya.
"Penyebabnya masih terus kami dalami. Walaupun demikian, dugaan sementara adalah korban nekat bunuh diri karena tidak mampu membayar pinjaman online (Pinjol). Namun, semua ini masih memerlukan bukti lebih lanjut."
"Di samping itu, kami terus mengumpulkan data dan keterangan terkait korban. Meskipun begitu, tidak ada tanda kekerasan yang ditemukan pada tubuh korban, dan keluarga menolak untuk melakukan otopsi," pungkasnya. (AFI)