"Budaya menjadi kekuatan, moderasi adalah kunci," ucapnya. Beliau menyampaikan bahwa kekerasan hanya akan menimbulkan dendam, sedangkan anti-kekerasan adalah puncak kemenangan.
Islam mengajarkan untuk memerangi masalah, bukan sesama manusia.
Habib Husein juga menyatakan bahwa Islam mengajarkan untuk menerima perbedaan sebagai kunci dari moderasi.
Dua mahasiswi, Natashah Dewanti dan Maharani Azizah, menyambut kedatangan beliau dengan senang hati.
Mereka telah menunggu sejak pukul 12.00 dan mengaku senang bisa mendengarkan langsung pencerahan dari Habib Husein.
Pj Gubernur Sumsel DR. Drs. Agus Fatoni, MSi, yang diwakili oleh Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Sumsel, H. Rudi Irawan, S.Sos. MSi, menyatakan bahwa untuk mewujudkan moderasi beragama, penting bagi pemuda untuk terlibat dalam kegiatan yang memperkuat toleransi antar agama.
Ia mengajak pemuda untuk menjadi teladan dengan menghormati nilai dan keyakinan agama yang berbeda, serta membangun kesadaran akan pentingnya harmoni antaragama.
Dalam menutup sambutannya, ia mendorong pemuda untuk menjadi agen perubahan positif dalam masyarakat.