INDRALAYA, SUNATERAEKSPRES.ID – Kisah RN (21) dan pacarnya, Diat Putra Nurkesuma alias DPN (23), menguak sisi lain pergaulan bebas yang sudah merambah kalangan mahasiswa. Kebetulan, kedua sejoli ini rekan kuliah, sama-sama semester 5 Teknik Pertambangan Universitas Sriwijaya (Unsri).
Kisah cinta kebablasan kedua mahasiswa perantauan ini berujung pada hilangnya nyawa RN. Kesedihan tak dapat dibendung, ajal tak dapat ditolak. Waktu pun tak bisa dipuntar mundur. Penyesalan selalu datang terlambat.
Sederet bedeng tempat kos mahasiswa bertembok kuning, dengan pintu merah maron yang berlokasi sekitar 250 meter dari areal kampus Unsri jadi saksi bisu peristiwa ini.
Bangunan tempat kos DPN itu di Gang Lampung I, Kelurahan Timbangan, Kecamatan Indralaya Utara, kabupaten Ogan Ilir.
BACA JUGA:Fakta dan Kronologi Lengkap Dibalik Meninggalnya Mahasiswi Unsri yang Melakukan Aborsi
BACA JUGA:Inilah TKP Kosan yang Menjadi Saksi Bisu Mahasiswi Unsri yang Meninggal karena Aborsi
Gang Lampung sejak dulu memang sudah jadi pilihan favorit mahasiswa Unsri yang ingin cari tempat kos. Selain dekat dengan kampus, juga sewanya bervariasi. Ada banyak pilihan.
Tiba di depan bedeng kos DPN, tampak garis polisi (police line) masih melntang di depan pintu. Suasana tampak sepi. Jemuran bergelantungan di sana sini. Di seberang bedeng itu, ada bangunan indekos dua lantai. Di salah satu kamar pada tempat kos itu, RN tinggal selama ini.
Pengurus tempat kos yang dihuni DPN, Supri (52) mengaku dia baru tahu adanya kejadian itu Jumat (17/11) sore. “Jam 01.30 WIB polisi datang minta dibukakan pintu kamar kosnya Putra (DPN), lalu dipasangi police line ini," ungkapnya.
Supri menceritakan, DPN sudah indekos di bedeng itu sejak semester pertama kuliah. "Di awal anaknya biasa saja. Tapi akhir-akhir ini bandel, telat bayar sewa kos. Mungkin lagi sulit ekonomi, jadi kami beri waktu toleransi pelunasan,” bebernya.
DPN baru melunasi sewa kos 10 hari sebelum kejadian ini. “Itu setelah saya tegur sebab jatuh tempat pembayaran sewa itu Oktober," sebutnya.
BACA JUGA:Peringati HUT Ke-78 PGRI dan HGN 2023, YPLP Sumsel Gelar Lomba Mancing
Ternyata, uang sewa kos sudah diberikan orang tuanya kepada DPN, tapi tidak dibayarkan.
“Seja itu, saya jadi kurang respek sama dia dan dia juga agak kurang dengan saya,” bebernya. Supri menambahkan, jumlah kamar kos yang diurusnya ada 58 pintu. Nah, di bedeng tempat DPN menyewa, ada 17 pintu.