BACA JUGA:Pekan Ini Bakal Perkasa, Ekonom Perkirakan Rupiah Melanjutkan Penguatan Nilai Tukar Terhadap Dolar
BACA JUGA:Surplus Neraca Dagang Cermin Ketangguhan RI, Capai US$3,84 Miliar pada Oktober 2023
Nabi Muhammad Saw sempat menyampaikan hadist seputar memandikan mayat berikut penggunaan air bidara.
Berikut hadistnya yang bisa menjadi panduan saat memandikan mayat.
اغْسِلُوْهُ بِمَاءٍ وَسِدْرٍ وَكَفِّنُوْهُ فِيْ ثَوْبَيْهِ وَلاَ تُخَمِّرُوْا رَأْسَهُ فَإِنَّ اللهَ يَبْعَثُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مُلَبِّياً
Artinya:
"Mandikanlah dirinya dengan air dan daun bidara. Serta kafanilah dengan kedua lembar pakaiannya dan jangan kalian tutup kepalanya. Karena sesungguhnya Allah akan membangkitkannya pada hari Kiamat dalam keadaan bertalbiyah." (HR Muslim).
Memandikan mayat sebetulnya cukup dilakukan satu kali, namun bisa lebih jika dipertimbangkan perlu.
Berikut hadist terkait berapa kali mayat sebaiknya dimandikan.
اغْسِلْنَهَا ثَلاَثاً أَوْ خَمْساً أَوْ سَبْعاً أَوْ أَكْثَرَ مِنْ ذَلِكَ إِنْ رَأَيْتُنَّ
Artinya:
"Mandikanlah dia tiga, lima atau tujuh kali, atau lebih banyak dari itu jika kalian memandangnya perlu." (HR Bukhari).
Setelah dimandikan, badan jenazah sebaiknya diberi wangi-wangian misal kafur atau sejenisnya.
Jika memandikan sudah selesai, maka tahap selanjutnya adalah mengkafani sebelum mayat disholatkan dan diantar ke pemakaman. (*)