INDRALAYA – Pacar mahasiswi Unsri yang meninggal pendaharahan ternyata rekan kuliah di Teknik Pertambangan. Juga sama masih semester 5.
Nah, Diat Putra Nurkesuma alias DPN (23) itu kini telah ditahan penyidik Polres Ogan Ilir.
Keduanya sama-sama anak rantau. Kisah cinta keduanya terjalin di kampus. Satu jurusan, satu tingkat. Anak pertambangan.
Namun keduanya melakukan ‘pertambangan’ yang belum waktunya. Yang berujung pada kehamilan RN.
Informasinya, awal November 2023, RN baru memberitahu DPN kalau dirinya sedang berbadan dua. “Jadi RN baru beritahu pacarnya kalau sedang hamil awal November tadi,” jelas Kasi Humas Polres Ogan Ilir, Iptu Herman, Sabtu (18/11).
BACA JUGA:Fakta dan Kronologi Lengkap Dibalik Meninggalnya Mahasiswi Unsri yang Melakukan Aborsi
BACA JUGA:Dr Asmar: Aborsi Kandungan 6 Bulan, Ini bukan Lagi Menggugurkan, tapi Mempercepat Kelahiran
DPN pun panik bin takut. Dia tampaknya belum siap jadi ayah. "Mereka sepakat untuk menggugurkan kandungan itu," tambahnya.
Padahal, usia kehamilan RN sudah berusia sekitar 25 minggu atau kurang lebih 6 bulan.
DPN tercatat sebagai warga Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) Desa Sungai Ulak, Kecamatan Nalo Tantan Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi itu lalu membeli obat penggugur kandungan secara online.
Obat itulah yang kemudian diminum RN, dengan campuran sprite. Sebab mitosnya ampuh untuk peluruh kandungan.
BACA JUGA:Heboh, Sepasang Mahasiswa di Malang Ditangkap Polisi karena Lakukan Aborsi Bayi Hubungan Gelap
RN meminum obat itu Kamis (16/11) sekitar pukul 16:00 WIB. Malam harinya, RN merasakan sakit di perutnya.
Sakit itu terus menerus sampai Jumat (17/11) pukul 04.00 WIB. Dari alat vital RN mengeluarkan darah.
Kondisi mahasiswi itu makin lemah. DPN panik. Lalu membawa sang pacar ke RS Ar Royan di Km 35 Indralaya, Ogan Ilir.
Kepada dokter jaga di IGD, DPN mengaku kalau korban tak sadarkan diri karena alami kecelakaan.
Namun, dokter tersebut curiga karena tidak menemukan bekas kecelakaan di sekujur tubuh RN.
"Ada darah mengucur di kaki. Dari itu berasal dari bagian vital mahasiswi tersebut," jelas dokter tersebut.
Akhirnya, sang dokter melakukan pemeriksaan leih lanjut untuk memastikan penyebab pendarahan itu.
“Ternyata memang sedang mengandung. Uusia kandungannya sudah 25 minggu atau sekitar 6 bulan lebih,” tuturnya.
Tak lama setibanya di IGD RS Ar Royan tersebut, RN dinyatakan telah meninggal dunia oleh dokter jaga yang memeriksanya.
Iptu Herman membenarkan kalau jenazah RN sempat dibawa ke RS Bhayangkara Mohammad Hasan Palembang untuk dilakukan otopsi.
“Tapi keluarganya tidak berkenan dan langsung membawa pulang jenazah ke Padang, Sumatera Barat,” tuturnya.
Informasi, RN ternyata peraih beasiswa. “Orangnya pintar, dia dapat beasiswa kalau tidak salah,” ujar seorang sumber koran ini.
Polisi telah melakukan olah TKP di indekos korban. Juga telah mengamankan sejumlah barang bukti. Di antaranya obat penggugur kandungan dan handphone (HP) untuk digunakan untuk memesan obat tersebut. (*/)