Edi Susianto, Kepala Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia (BI), menyebutkan bahwa penguatan rupiah didukung oleh berita baik dari AS.
Inflasi AS turun dari 3,7 persen menjadi 3,2 persen pada Oktober 2023, mendorong sentimen bahwa Bank Sentral AS tidak akan menaikkan Federal Funds Rate (FFR). Situasi ini dianggap mendorong aliran modal kembali ke negara berkembang.
"Hampir seluruh mata uang global kini menguat terhadap dolar AS," ujar Edi Susianto, mencerminkan optimisme terkait arah pergerakan mata uang dunia yang cenderung mendukung aliran modal ke pasar-pasar berkembang.
Artikel ini sudah tayang di bacakoran.co dengan judul : Rupiah Meroket ke Rp15.492 per USD di Akhir Pekan