Ujang juga menyoroti blusukan yang terus dilakukan oleh Gibran, yang dianggap sebagai strategi efektif untuk mendapatkan dukungan.
Keberhasilan Gibran dalam menyampaikan pesan sebagai sosok anak muda, berusia 36 tahun, dianggap menjadi daya tarik besar bagi pemilih muda.
Dalam konteks elektabilitas, kehadiran Gibran dianggap memperkuat Prabowo Subianto dalam meraih suara milenial dan Gen Z, yang dianggap sebagai segmen pemilih yang sangat penting dalam Pemilu 2024.
Ujang mengungkapkan harapannya bahwa berpasangan dengan Gibran dapat membawa dukungan yang lebih besar, terutama dari kalangan pemilih muda Gen Z dan milenial.
Ia menekankan bahwa isu politik dinasti tidak begitu berpengaruh di kalangan bawah masyarakat, sehingga elektabilitas Prabowo-Gibran tetap tinggi dan unggul dibandingkan dengan pasangan capres-cawapres lainnya.