SUMATERAEKSPRES.ID - Setiap individu yang hidup di dunia ini akan mengalami kematian. Ketika seseorang meninggal dunia, semua amalannya akan terputus, kecuali tiga hal: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang mendoakan orang tuanya.
Nabi Muhammad SAW pernah menyatakan, "Apabila manusia meninggal, amalnya akan terputus kecuali 3 hal: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang mendoakan." (HR An Nasai dan Tirmidzi).
Sedekah jariyah adalah jenis amal yang tetap berlanjut meskipun seseorang telah meninggal dunia. Amal ini dapat berupa perbuatan baik atau buruk yang dilakukan selama hidupnya.
Oleh karena itu, amal buruk yang dilakukan selama hidup seseorang juga akan terus memberikan akibat negatif bahkan setelah kematian.
BACA JUGA:5 Doa dalam Menjaga Rezeki Suami dan Keluarga, Insya Allah Berkah
Dalam Surah Yasin ayat 12, Allah SWT menyatakan, "Sesungguhnya kami menghidupkan orang-orang mati dan kami menuliskan apa yang telah mereka kerjakan dan berkas-berkas yang mereka tinggalkan, dan segala sesuatu kami kumpulkan dalam kitab induk yang nyata (Lauh Mahfudz)."
Berdasarkan ayat tersebut, dapat disimpulkan bahwa Allah akan mencatat amal baik dan memberikan ganjaran atasnya, sementara amal buruk dan dosa akan menimbulkan konsekuensi negatif.
Rasulullah SAW mengingatkan umatnya untuk berhati-hati agar tidak terperangkap dalam dosa jariyah, yaitu dosa yang terus mengalir setelah kematian.
Beberapa jenis dosa jariyah yang perlu dihindari antara lain:
1. Mempelopori perbuatan maksiat
Ini merujuk pada tindakan seseorang yang melakukan perbuatan buruk di depan orang lain, yang kemudian menginspirasi banyak orang untuk meniru perbuatannya.
BACA JUGA:Doa dan Amalan Agar Terhindar dari Mimpi Buruk Menurut Sunnah Rasulullah
Meskipun orang tersebut tidak secara langsung mengajak orang lain untuk ikut, ia akan mendapatkan dosa keburukan tersebut dan juga dosa setiap orang yang mengikuti perbuatannya.
2. Mengajak orang lain pada kesesatan dan maksiat
Seseorang yang secara aktif mengajak atau menyuruh orang lain melakukan perbuatan dosa juga akan mendapatkan dosa dari tindakannya. Hal ini dijelaskan dalam QS An-Nahl ayat 25.
Orang-orang yang melakukan perbuatan ini, seperti para pengikut ajaran sesat atau dukun yang mempromosikan kesyirikan, akan terus mendapatkan dosa dari orang-orang yang mengikuti tindakan mereka, bahkan setelah mereka meninggal dunia.