Executive General Manager PT AP II Bandara SMB II Palembang, R Iwan Winaya Mahdar mengatakan, sebenarnya pada pagi hari kemarin, jarak pandang di runway masih normal. "Saat pesawat pertama kali pukul 06.00 WIB, jarak pandang di runway masih 4 km," katanya
Namun, saat Lion Air JT143 dari Pangkal Pinang menginformasikan akan landing, jarak pandang masih 1 km. Artinya, masih memenuhi syarat untuk mendarat. “Tapi begitu sudah mendekati posisi landing, jarak pandang kurang dari 800 meter. Dengan terpaksa pilot JT 143 memutuskan untuk mengalihkan pendaratan di Bandara Batam," jelasnya.
Setelah jarak pandang kembali normal, barulah JT 143 terbang kembali ke Palembang. Sebelumnya, Senin (30/10), beberapa pesawat juga terdampak asap. Satu pesawat yang terbang dari Bandara Soekarno Hatta ke Palembang sempat berputar-putar (holding) selama 45 menit sembari menunggu jarak pandang di atas 800 meter.
Kemudian, ada dua pesawat dengan jadwal keberangkatan pagi sempat mengalami delay (tertunda berangkat) akibat kabut asap. Kedua pesawat rute Palembang–Batam. Lamanya delay sekitar 40 menit. (dik/yun/nsw/)