Sumber Air Kering, Penanganan Karhutla di OKI Hanya Andalkan Satgas Darat

Sabtu 28 Oct 2023 - 21:21 WIB
Reporter : Tim
Editor : Dede Sumeks

Antisipasi lainnya, akan segera melakukan pembersihan daun-daun kering yang berada di luar pagar dekat dengan aktivitas lalu lalang warga.

"Memang di sana banyak daun selasar kering yang berpotensi terbakar. Itu akan kami tarik ke dalam supaya lebih aman," imbuhnya.

Anjas menambahkan, kebakaran di areal TWA Punti Kayu, bukan hanya terjadi pada Jumat malam (27/10) itu saja.

"Sebelum juga pernah terjadi kebakaran areal dekat Aspol Punti Kayu. Namun itu tidak begitu berdampak seperti semalam, dan cepat ditangani," pungkasnya.  

Di bagian lain, karhutla masih terjadi di wilayah Kabupaten OKI, hingga Sabtu (28/10). “Titik hotspot masih banya, tapi tidak semuanya menjadi titik api,” aku Kabid Pengendalian Bencana dan Logistik BPBD OKI, Udayani, kemarin.

Petugas juga masih berjibaku memadamkan api, seperti di wilayah Kecamatan Cengal, Tulung Selapan, Pangkalan Lampam, dan sekitarnya.

“Kabut asap sempat berkurang, oleh turun hujan beberapa hari lalu. Sekarang terasa lagi, karena memang karhutla masih ada,” ucapnya.

Kepala Manggala Agni Daops XVII OKI, Edi Satriawan, mengungkapkan memang untuk waterbombing sudah dihentikan karena air kering.

“Jadi pemadaman hanya mengandalkan satgas darat,” sebutnya, Sabtu (28/10).

Sementara ketersediaan air dan kondisi lapangan, cukup sulit membuat kesulitan satgas darat melakukan pemadaman. 

"Petugas cukup kesulitan karena yang terbakar lahan gambut. Api masih kerap muncul di tempat pemadaman lanjutan,” tutur  Edi.

Matahari sangat terik dan hujan belum turun kembali saat ini, membuat sangat mudah sekali terbakar.

“Luasan yang terbakar, kami masih melakukan perhitungan. Nanti yang mengeluarkan informasi resmi langsung Kementerian LHK,” pungkasnya. 

Sekretaris Daerah OKI, Ir Asmar Wijaya, juga mengatakan karhutla masih sering terjadi di daerah Jungkal, Pangkal Jerambah  dan Pangkalan Lampam, dan Tulung Selapan.

Satgas masih berupaya melakukan pemadaman. “Dari dinkes dan diknas, kami membagikan masker kepada masyarakat,” singkatnya. 

  Di wilayah Kabupaten OI, asap harhutla pagi kemarin berdasarkan indeks standar pencemar udara (ispu) ispu.menlhk.go.id , menunjukkan angka 324 (berbahaya).

Kategori :