Juga sudah ditugaskan satu orang sopir, setelah diseleksi dengan persyaratan jujur, sabar, dan mengerti perawatan mobil.
Niat Rusli itu, ternyata tidak semulus itu terlaksana. Sempat ada diskusi dalam keluarga, terutama istri.
Karena dengan biaya pribadi membuat mobil ambulans dan menanggung seluruh biaya operasionalnya, sedikit banyaknya tertentu berpengaruh pada perekonomian keluarga.
Namun Rusli terus berupaya menyakinkan istrinya, dengan perhitungannya.
Dia bersyukur, keluarga kemudian mendukung.
Baik itu istrinya, maupun kedua anaknya. M Fathurrahman Al-Farabie Chombetra, dan Shabira Az-Zahra Chombetra.
“Niat saya cuma beramal, tidak ada kepentingan politik atau apapun. Mencari amal jariyah, insya allah rezeki ada jalannya. Pangkat dan jabatan, harta, bukan apa-apanya di mata Allah Swt,” tuturnya.
Kemudian dia juga ingin mengangkat derajat keluarga mertuanya, almarhum Suhaimi di Desa Sukarami, Kecamatan Banding Agung, OKU Selatan.
”Kalau mobil ambulans gratis di kampung mertua berjalan dengan baik sesuai harapan, tahap kedua saya akan berusaha membuat mobil ambulans gratis kedua untuk kampung orang tua saya di Desa Sriwangi, Kecamatan Semendawai Suku III, OKU Timur. Insyaallah,” pungkasnya. (*)