PAGARALAM, SUMATERAEKSPRES.ID - Para penambang emas liar diduga telah mencaplok kawasan Hutan Lindung Bukit Rimba Candi, yang terletak di Kelurahan Candi Jaya, Kecamatan Dempo Tengah, Kota Pagaralam, Sumatera Selatan.
Mereka terindikasi merusak ekosistem hutan lindung dengan cara melubangi dinding tebing di dalam kawasan tersebut, menggunakan sejumlah peralatan yang mereka bawa.
Namun, upaya Polisi Hutan (Polhut) dari Kantor Pengelolaan Hutan (KPH) Wilayah X Dempo untuk mengatasi situasi ini mendapat tantangan ketika para pelaku penambangan emas liar berhasil melarikan diri, meninggalkan beberapa peralatan yang mereka gunakan.
Heri Mulyono, Kepala KPH X Dempo, menjelaskan bahwa Satuan Polhut melaporkan keberadaan bekas lubang galian tambang emas di dalam hutan lindung bersama dengan beberapa peralatan.
BACA JUGA:Tipu 14 Pasang Calon Pengantin, Pemilik WO Ini Bawa Kabur Uang Rp1,3 M
BACA JUGA:Viral, Pemuda Ini Sebar Hoax Beras SPHP Plastik, Begini Ujungnya
"Bulan lalu kami mendapat laporan tentang adanya penambang liar di kawasan hutan Rimba Candi. Namun, saat kami tiba di lokasi, kami hanya menemukan bekas lubang tambang dan beberapa peralatan yang ditinggalkan oleh para penambang liar," kata Heri.
Heri juga mencurigai bahwa para penambang liar meninggalkan peralatan tersebut karena mereka menduga akan ada petugas yang akan memeriksa lokasi tersebut.
Di lokasi yang dituduh sebagai tempat penambangan emas, ditemukan lubang bekas dengan diameter sekitar 1,5 meter dan panjang mencapai puluhan meter yang menembus dinding tebing di pinggir aliran Sungai.
Beberapa peralatan seperti gerinda, bor listrik, dan papan kayu yang mengarah dari lubang tambang menuju aliran Sungai juga ditemukan.
BACA JUGA:Bukan Cuma Ganggu Waktu Tidur, Sering Beser Malam Hari Bisa Jadi Tanda Adanya Masalah Kesehatan
Papan kayu ini diduga digunakan sebagai alat untuk menyaring bebatuan sebelum diolah lebih lanjut.
Menurut Heri, aktivitas penambangan emas liar di kawasan Hutan Rimba Candi ini mungkin terkait dengan legenda bahwa kawasan tersebut menyimpan kandungan emas.
Hasil pengambilan sampel batuan dari lokasi tersebut juga mengandung jenis batuan Pirit, yang merupakan indikator adanya kandungan emas di wilayah tersebut.