Karena itu, faktor kesehatan jemaah haji menjadi perhatian serius semua pihak. Termasuk Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH).
Anggota BPKH, Harry Alexander mengatakan aspek kesehatan atau kekuatan fisik bagi para CJH sangat penting. Untuk itu dia terus mengedukasi supaya JCH yang ada di daftar antrian untuk terus menjaga kesehatannya.
’’Kami memiliki komitmen membangun kesadaran menjaga kesehatan bagi para jemaah haji,’’ jelasnya. Alexander menjelaskan dimensi berhaji bukan hanya soal kesadaran menjalankan ibadah saja. Tetapi juga ada dimensi kesehatan dan kekuatan fisik juga.
Dia mengatakan hampir seluruh rangkaian ibadah haji membutuhkan kesehatan dan kekuatan fisik. Mulai dari tawaf atau mengelilingi ka'bah sampai dengan sai atau lari kecil dari Safa ke Marwa. Belum lagi saat puncak haji yaitu wukuf di Arafah.
Termasuk ibadah melempar jumrah di Mina. ’’Perjalanan dari tenda sampai ke tempat melempar jumrah bisa 8 km sampai 13 km,’’ tuturnya.
Semua itu butuh fisik prima. Karenanya, BPKH berkoordinasi dengan Kemenag dan bank penerima setoran untuk menekankan aspek kesehatan dalam manasik haji. (*/mh)