Beberapa melintas secepat kilat atau angin, sementara yang lain seperti kuda atau orang berjalan cepat.
BACA JUGA:Amalan Agar Orang Tua Terhindar dari Siksa Kubur, UAS Sarankan Baca Doa Berikut
BACA JUGA:Serem! Tak Bayar Utang, Ruh Terkatung-Katung Antara Langit dan Bumi
Namun, yang paling mengesankan adalah manusia terakhir yang telah hangus terbakar api dan menghadapi kesulitan di atas jembatan ini, tetapi dengan rahmat Allah, dia akhirnya diberi kesempatan masuk surga.
Semua gambaran ini harus menjadi pengingat bagi kita untuk lebih tekun dalam beribadah dan mempersiapkan diri untuk Hari Kiamat.
Kisah Khalaf ibn Ayub yang khusyuk dalam salatnya, bahkan ketika terganggu oleh lalat kerbau, menunjukkan betapa pentingnya fokus pada ibadah dalam persiapan kita untuk menghadapi peristiwa besar ini.
Dalam tradisi Islam, menjaga salat lima waktu secara berjamaah adalah pesan Rasulullah untuk memastikan kita melintas Jembatan Shirat Al-Mustaqim dengan cepat dan aman.
Kita berharap bahwa dengan ketaatan dalam ibadah kita, kita akan diberi kemudahan melintasi momen yang penuh ketegangan ini, seperti kilat yang menyambar, dan akhirnya bersatu dengan golongan yang mendapat rahmat Allah. (*)