PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Kantor Wilayah Badan Urusan Logistik (Bulog) Sumatra Selatan dan Bangka Belitung (Sumsel Babel) terus berupaya keras untuk meredam lonjakan harga beras di wilayahnya.
Melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan, sejak Januari hingga saat ini. Mereka telah berhasil mendistribusikan sekitar 32.000 ton beras kualitas premium dengan merek SPHP kepada penduduk kedua provinsi tersebut.
Kantor wilayah Bulog Sumsel Babel melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) telah memasok beras sekitar 32.000 ton kepada kedua provinsi untuk meredam lonjakan harga di pasaran.
Pimpinan Wilayah Bulog Sumsel Babel, Mohamad Alexander, menegaskan bahwa mereka fokus pada distribusi beras SPHP di wilayah ini.
"Sejak awal Januari hingga sekarang, kami telah mendistribusikan sekitar 32.000 ton. Kami tidak membatasi jumlah beras SPHP yang kami pasok, melainkan sesuai dengan permintaan dan kebutuhan masyarakat," ujar Alexander pada Senin (16/10/2023).
BACA JUGA:Densus 88 Geruduk Terduga Teroris di OKI dan Muba, Ada Warga yang Diamankan, Siapa?
Selain itu, Bulog Sumsel Babel juga menjalin kerja sama yang lebih erat dengan pemerintah kabupaten dan kota yang ada di wilayahnya.
Mereka melaksanakan operasi pasar murah dan mendukung Gerakan Pangan Murah (GPM). Selain pasar tradisional, beras SPHP juga didistribusikan ke retail modern dan outlet binaan Bulog seperti Rumah Pangan Kita (RPK).
Beras SPHP ini memiliki kualitas premium dan dijual oleh Bulog dengan harga maksimal Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp10.900 per kilogram atau Rp54.500 per kemasan 5 kilogram.
Selama program pasar murah, Bulog tidak hanya menyediakan beras SPHP, tetapi juga komoditas lain seperti gula pasir dan minyak goreng.
Semua ini dijual sebagai paket dengan harga Rp67.000 per paket. Setiap paket berisi beras 5 kilogram, minyak goreng 1 liter, atau gula pasir 1 kilogram.
BACA JUGA:Terduga Teroris yang Diamankan Densus 88 di OKI Ternyata Guru Agama, Sosok Pendiam dan Tak Bergaul
Meskipun terus mengalirkan beras SPHP, Alexander memastikan bahwa stok beras di wilayahnya aman hingga awal tahun depan.
"Stok beras di Sumsel Babel saat ini sekitar 25.000 ton, yang merupakan Cadangan Beras Pemerintah (CBP). Stok ini tidak hanya untuk operasi pasar, tetapi juga untuk program Bantuan Pangan Beras," ujarnya.
"Hingga kini, mereka telah menyalurkan Bantuan Pangan tahap 2, termasuk alokasi bulan September, Oktober, dan November," jelas Alexander.