PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Polusi udara yang melanda Indonesia khususnya kota Palembang membuat suhu udara meningkat. Hal ini membuat kita harus tetap menjaga kesehatan kulit di masa karhutla ini.
Selain berdampak pada kesehatan secara umum, kondisi ini juga sangat berdampak pada kulit. Lalu bagaimana cara menjaga kulit tetap sehat dari serangan karhutla? DR. Dr. Yuli Kurniawati SpKK(K) dokter spesialis kulit dan kelain Klinik Adhitia 3, sekaligus KSM Dermatologi Venereologi dan Estetika RSUP Dr Mohammad Hoesin Palembang mengatakan, Kulit adalah organ tubuh paling luar. Sebagai organ pelindung tubuh dari pengaruh lingkungan luar seperti suhu ekstrem panas, dingin, kimiawi maupun terhadap mikroorganisme. BACA JUGA:Peduli Kesehatan Masyarakat, BRI Regional Office Palembang Serahkan CSR Karhutla Karenanya, sangat penting untuk menjaga kulit tetap sehat di tengah polusi udara saat ini. Dijelaskan, Particulate Matter (PM2.5) disingkat PM2.5 adalah polutan udara yang berukuran sangat kecil, diameternya lebih kecil atau sama dengan 2,5 mikrometer. "Ukuran ini lebih kecil dari diameter helai rambut manusia yang berukuran 50-70 mikrometer,"ujarnya. Kata Dr. dr Yuli, Partikel yang sangat kecil berasal dari pembakaran hutan, cerobong asap pabrik, kendaraan dan lain-lain. Partikel ini mengandung berbagai bahan kimia seperti sulfur dioksida dan nitrogen oksida. BACA JUGA:Jarak Pandang Terbatas, Kabut Asap Karhutla Ganggu Operasional Penerbangan "Tanpa disadari partikel berbahaya ini terhirup masuk ke dalam tubuh terutama merusak paru-paru dan jantung. Selain itu partikel ini dapat masuk melalui permukaan kulit kita dan berdampak pada kesehatan kulit,"jelasnya. Kondisi udara yang buruk dapat menyebabkan kulit rusak. Ada beberapa kerusakan kulut akibat polusi 1. Sawar kulit rusak, perlindungan utama tubuh kita yang dilakukan oleh permukaan kulit tidak berfungsi baik. "Kulit menjadi kering, bersisik, gatal. Kulit menjadi lebih sensitive, mudah kemerahan dan meradang,"jelasnya. 2. Akne atau jerawat menjadi lebih parah atau “break out”. Polutan atau PM 2.5 menempel pada permukaan kulit menyebabkan pori-pori tersumbat. "Terjadi peningkatan produksi sebum dan terjadi peningkatan radikal bebas yang akan memperparah akne,"jelasnya lagi. 3. Dermatitis / eksim ataupun psoriasis menjadi lebih mudah kambuh. Polusi udara dapat menjadi mencetus dermatitis atopik atau eksim. "Kondisi udara yang buruk dapat menyebabkan kulit meradang, kemerahan, bersisik disertai gatal terutama pada anak-anak atau orang tua maupun orang yang mempunyai kulit sensitif,"katanya . 4. Melasma, Lentigo, serta photoaging (penuaan pada kulit) menjadi lebih tampak atau bermanifestasi seperti flek pada wajah, bercak kecoklatan atau putih pada area wajah, lengan, kerutan pada wajah, leher makin tampak jelas. BACA JUGA:Warning Antisipasi Karhutla Dokter Yuli juga berbagi, tips agar kulit tetap sehat saat polusi udara dan cuaca panas melanda. Apa saja? 1.Rutin membersihkan kulit wajah dengan mencuci wajah dengan sabun khusus wajah dengan lembut pada pagi dan malam hari. "Hindari sabun yang mengandung butiran scrub. Sabun wajah yang mengandung scrub cukup dipakai 1 kali seminggu untuk hasil optimal," katanya. Hindari sabun mandi yang mengandung tinggi antiseptik, pewangi ataupun “bubble” membuat busa pada bayi, anak-anak dan orang tua. Bilas sisa sabun dan pastikan tidak ada sisa sabun pada permukaan kulit. Hindari mandi dengan air terlalu panas, cukup hangat suam-suam kuku bila diperlukan. 2.Gunakan produk skin care yang mengandung antioksidan seperti vitamin C, E, niacinamide untuk menangkal radikal bebas. 3.Gunakan pelembab rutin segera setelah mandi agar penyerapan optimal. 4.Gunakan tabir surya fisik dengan kandungan titanium dioksida atau zinc oksida dengan minimal SPF 30. 5. Hindari aktifitas di luar ruangan, mengurangi pajanan sinar matahari pada pukul 10 hingga pukul 16.00 sore. 6. Gunakan juga topi, payung, kacamata ataupun pakaian tertutup bila beraktifitas di luar ruangan. 7.Minum air putih lebih banyak minimal 2 liter, dan konsumsi sayur dan buah lebih banyak. BACA JUGA:ISPA Menyerang, Dinkes Bagi Masker Ia juga mengingatkan agar bijak dalam memilih produk kosmetik. Yang juga tak kalah penting adalah memilih produk yang sesuai jenis kulit. “Konsultasi dahulu ke Dokter Spesialis Kulit, Kelamin dan Estetika ( dokter SpKK/ SpDV/ SpDVE ) sebelum memilih produk skin care ataupun tindakan perawatan kulit seperti Laser, IPL, skin booster dan lainnya,"sambung dia. Hindari penggunaan produk kosmetik yang mengandung bahan iritatif, bahan pemutih "Terutama yang beredar di pasaran ataupun penjualan online / medsos,"pungkasnya. (nni/lia)
Kategori :