PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Pulau Enggano salah satu pulau terluar Indonesia yang terletak di Samudra Hindia yang berada di Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu.
Sejak 2015, masyarakat di sana hanya menikmati jaringan 2G.
Namun, Agustus 2022 lalu, masyarakat Enggano bisa menikmati jaringan 4G/LTE dari PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel) sebagai upaya pemerataan akses infrastruktur telekomunikasi dan merdeka telekomunikasi yang tentu berdampak kepada warga sehingga kehidupan masyarakat terutama sosial dan ekonomi.
Seperti apa? Bagi masyarakat Enggano, sinyal 4G sesuatu yang mahal dan susah didapat.
Pasalnya, mereka harus menempuh perjalanan 18 jam dari Enggano ke Kota Bengkulu baru bisa mendapatkan sinyal yang baik.
Bisa dibayangkan, sejak Agustus 2022 masyarakat Enggano baru menikmati 4G/LTE dan perekonomian di sana berlari kencang.
"Sebelumnya hanya 2G, komunikasi dengan dunia luar terbatas karena sebatas telepon dan SMS," kata Redy, Ketua Forum Kades Kecamatan Enggano, kemarin kepada koran ini.
Menurut pria yang akrab disapa Bang Redy ini, setelah ada jaringan 4G masyarakat bisa mengakses belahan dunia tanpa batas, seperti YouTube, live streaming, WhatsApp termasuk video call dan masih banyak lagi.
"Masyarakat bisa melakukan apa yang bisa dilakukan masyarakat lainnya dengan internet," ucap dia.
BACA JUGA : Selebgram yang Pilih Bakar Lahan Akui Video Viral Dirinya, Bantah Tudingan Mendukung Aksi Pembakaran Hutan
Bahkan, kata dia, ekonomi masyarakat Enggano bergerak.
Ia mencontohkan, sebelum hadirnya 4G untuk mengetahui harga komoditi harus ke lokasi (pasar) atau dijual ke tengkulak. Sekarang cukup menelpon atau buka internet maka semua informasi ada.
Ini penting mengingat ekonomi masyarakat Enggano dari pertanian yakni jengkol dan pisang.
"Semua serba terbatas dan bikin ekonomi masyarakat sulit berkembang. Ini terjadi seluruh basis kehidupan masyarakat," papar dia.
Selain itu, masih kata Redy, industri pariwisata mulai menggeliat.