Kepedulian Puskemas Jarai
LAHAT – Gerakan Peduli Jiwa Terpadu (Gepujitu) yang digalakkan Puskemas Jarai dengan membuat layanan inovasi. Kepala Puskesmas Jarai, dr Ica Faramitri mengatakan Gepujitu diambil dari rasa kepedulian tenaga kesehatan terhadap orang-orang dengan gangguan jiwa di wilayah kerja Kecamatan Jarai.“ODGJ adalah orang dengan gangguan jiwa yang membutuh pengobatan jangka panjang, yang melibat stikholder yang kompleks di dalam kesembuhannya,” tuturnya.Peran keluarga pendukung utama di samping dukungan- dukungam stakeholder yang lainnya.
"Jadi memang pengobatan ODGJ membutuhkan suatu kepedulian terhadap sesama," ujarnya.Awalnya 2019, lanjutnya, Puskesmas Jarai mempunyai data 119 ODGJ. Lalu masih rendahnya angka kunjungan ODGJ ke puskesmas yang hanya 10%. “Hal ini karena memang masih rendahnya pengetahuan masyarakat akan stigma yang kuat tentang ODGJ.
Masih rendahnya pengetahuan keluarga tentang pentinngnya minum obat untuk mencegah kekambuhan sekitar 5%,” paparnya.Untuk itu, dengan inovasi gerakan peduli jiwa terpadu atau Gepujitu, kepedulian ini diungkapkan dengan tindakan kunjungan rumah kerumah melakukan pengontrolan minum obat, pemeriksaan, serta edukasi keluarga pendamping atas pentingnya minum obat secara rutin untuk mencegah kekambuhan. Kemudian sosialisasi kepada stakeholder bahwa ODGJ adalah penyakit menahun yang wajib dijaga dan diobati bukan kita terlantarakan.
"Hasil dari Gepujitu meningkatnya kunjungan ODGJ. Lalu hampir 100% terpantau minum obat," bebernya.Untuk gejala, ODGJ dengan tanpa gejala 85%, gejala ringan 5%, gejala berat 5% gejala sedang 5%. "Walaupun kegiatan ini masih terus di evaluasi dan terus mengalami perbaikan," tukasnya. (gti)
Kategori :