*Sudah 2 Hari, Udara Palembang Tidak Sehat
SUMATERAEKSPRES.ID - Sudah dua hari terakhir terjadi penurunan kualitas udara di Kota Palembang, Data Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) Januari-Agustus 2023 rata-rata pada kondisi baik. Namun, mulai Senin (4/9), nilai ISPU telah berada pada kategori tidaksehat. Dengan parameter PM 2.5 pada angka 114.
Sedangkan Selasa (5/9), naik lagi pada angka 116. Salah satu pemicu memburuknya kualitas udara ini, karena maraknya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Sumsel.
Sejumlah OPD di lingkungan Pemkot Palembang dan BMKG gelar rapat koordinasi, kemarin.
Sekda Kota Palembang Drs H Ratu Dewa MSi menginstruksikan semua OPD terkait dan Camat untuk melakukan antisipasi dampak penurunan kualitas udara dan musim kemarau saat ini.
“Pihak kecamatan kita minta memantau wilayah masing-masing dalam rangka pencegahan terjadinya kebakaran lahan yang dapat menyebabkan penurunan kualitas udara,” ujar Sekda.
Kemudian, memantau dampak kesehatan yang mungkin terjadi di wilayah kerja masing-masing.
BACA JUGA : Agar Anak Tetap Bisa Bermain di Luar Ketika Polusi, Lakukan Tips IniLalu, segera melaporkan kejadian kebakaran lahan sebelum meluas kepada Dinas Pemadam Kebakaran. Dinas Kesehatan (Dinkes) melalui Puskesmas diminta memantau kondisi masyarakat yang mungkin terdampak dari penurunan kualitas udara.
“Kita minta juga Dinkes dan jajaran membagikan masker kepada masyarakat, jika tersedia,” tambah Dewa.
Sementara, Dinas Pendidikan (Disdik) diminta berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Dinkes terkait perkembangan kualitas udara (ISPU) dan dampak yang ditimbulkan terhadap pelajar.
BACA JUGA : Kualitas Udara Tak Sehat Lagi“Hasil koordinasi itu untuk menetapkan kebijakan terkait jadwal belajar mengajar di sekolah,” bebernya. Sedangkan kepada masyarakat, Sekda mengimbau agar mengurangi aktivitas fisik terlalu lama di luar ruangan. “Kalau beraktivitas di luar ruangan sebaiknya menggunakan masker,” tuturnya.
Dewa juga mengimbau agar masyarakat tidak membakar sampah dan lahan. Terpisah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim, Alfarizal SH MH melalui Sekretarisnya, Dinas Anton mengatakan, pihaknya belum memiliki alat AQMS untuk mengkaji kualitas udara.
"Yang kita punya adalah IKU (Indeks Kualitas Udara)," ujarnya.
Nah, berdasarkan IKU, kualitas udara di Kabupaten Muara Enim berada pada angka 84.72. Masih dalam kategori baik.