PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Panglima Komando Daerah Militer II/Sriwijaya (Pangdam II/Swj) Mayjen TNI Yanuar Adil, memberikan pesan kepada prajurit agar setiap orang pergi dan pulang dalam jumlah yang sama. "Saya meminta agar ada 350 prajurit yang berangkat dan 350 prajurit pulang," tegas Panglima kepada 350 Prajurit Batalyon Artileri Pertahanan Udara (Yonarhanud) 12/Satria Bhuana Prakasa (SBP) yang menjadi bagian dari Satuan Tugas (Satgas) Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Darat untuk menjaga perbatasan antara Negara Republik Indonesia (RI)-Malaysia. Acara ini berlangsung pada Senin (04/09) di Dermaga Pelabuhan Boom Baru, Palembang. Pangdam juga menyoroti tantangan yang di hadapi dalam tugas pengamanan di provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara, termasuk pergeseran patok tapal batas, pembalakan hutan, penambangan liar, mobilitas TKI ilegal, perdagangan ilegal, penyelundupan narkoba, dan minuman keras. Pangdam berharap agar Satgas Yonarhanud 12/SBP tidak hanya mengamankan wilayah perbatasan, tetapi juga membantu mengatasi berbagai tantangan ini.
BACA JUGA : KPK Buka Lowongan: Program Magang Menanti Mahasiswa Akhir dan Fresh Graduate. Ini Persyaratannya!Dalam amanatnya, Pangdam II/Swj Mayjen TNI Yanuar Adil menekankan pentingnya kepercayaan yang di berikan kepada Kodam II/Swj dan prajurit Yonarhanud 12/SBP. "Bahwa tugas ini adalah amanah, kehormatan, harga diri, dan kebanggaan, yang harus di laksanakan dengan penuh dedikasi, disiplin, dan tanggung jawab,"lanjutnya. Pangdam juga menekankan bahwa wilayah perbatasan adalah hal yang strategis bagi kedaulatan NKRI. Tugas pengamanan perbatasan darat di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara adalah bagian dari tugas pokok TNI AD untuk menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah NKRI, dan melindungi bangsa Indonesia. Pangdam mengajak prajurit untuk berkomunikasi dan berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait di perbatasan, termasuk Polri, Pemda, Bea Cukai, Imigrasi, Balai Karantina, Aparat Korwil setempat, dan Tentara Diraja Malaysia yang bertugas di perbatasan.