Kasus ISPA Terkendali, Namun Kondisi Udara Masih Rentan Akibat Karhutla

Sabtu 02 Sep 2023 - 22:50 WIB
Reporter : Alf Sumeks
Editor : Alf Sumeks

Kasus ISPA Terkendali, Namun Kondisi Udara Masih Rentan Akibat Karhutla KAYUAGUNG, SUMATERAEKSPRES.ID - Kualitas udara di OKI masih belum mencapai tingkat yang aman, dan pemerintah mengimbau warga untuk tetap waspada terhadap potensi serangan infeksi saluran pernapasan atas (Ispa). Kepala Dinas Kesehatan OKI, H Iwan Setiawan SKM MKes, menegaskan bahwa meskipun belum ada lonjakan signifikan dalam kasus Ispa akibat karhutla, tetapi kewaspadaan tetap menjadi prioritas. Iwan Setiawan menjelaskan, "Kita harus tetap waspada, terutama ketika asap dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) mulai muncul. Karena dapat membahayakan sistem pernapasan kita. Meskipun saat ini dampak karhutla belum terlalu terasa, kita tidak boleh lengah." Pemerintah dan instansi terkait berharap agar tidak terjadi karhutla besar seperti yang terjadi pada tahun 20215 yang mengganggu aktivitas sehari-hari dan menyebabkan peningkatan kasus ISPA. BACA JUGA : Kebakaran Kebun Kopi, Lada, dan Kakao di Desa Muara Pinang. Penyebabnya Masih Misteri Langkah-langkah pencegahan telah diambil, termasuk persiapan stok masker dan peralatan yang dibutuhkan jika terjadi peningkatan karhutla. Walaupun demikian, upaya untuk mencegah asap di OKI tetap menjadi prioritas utama untuk menjaga aktivitas ekonomi dan pendidikan tetap berjalan lancar. Tim satuan tugas karhutla telah pemerintah lakukan, seperti patroli dan memadamkan api di lapangan. BACA JUGA : Dilarang Membakar Lahan! Polsek Ulu Musi Edukasi Warga tentang Bahaya Karhutla Kepala Manggala Agni Daops XVII OKI, Edi Satriawan, menjelaskan bahwa timnya hampir setiap hari melakukan pemadaman kebakaran di berbagai wilayah. Termasuk di sekitar Tol Palembang-Kayuagung dan lahan milik warga. Kondisi lapangan semakin kering karena kurangnya hujan, sehingga potensi karhutla semakin meningkat. Edi Satriawan menekankan, "Kita harus sangat berhati-hati menghadapi potensi karhutla. Terutama karena ketersediaan air juga semakin sulit dengan sungai yang mengalami penyusutan. Kami mendesak masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran lahan dalam bentuk apapun."

Tags :
Kategori :

Terkait