PALEMBANG - Untuk mengembangkan ekosistem kewirausahaan di Provinsi Sumsel, Labirin Sriwijaya (Laboratorium Wirausaha & Inovasi Sosial) kembali hadir di tahun ini setelah sukses edisi perdana tahun lalu. Ketua Purna Caraka Muda Indonesia (PCMI) Sumsel, Mustopa Patapa, mengatakan kegiatan kali ini kolaborasi PCMI Sumsel dan Youth Co:Lab, inisiasi bersama United Nations Development Program (UNDP) dan Citi Foundation.
"Labirin Sriwijaya menjadi kegiatan rutin kita. Ini sebuah program pelatihan intensif berbasis kewirausahaan sosial yang berorientasi pada dampak. Kami berfokus pada anak muda yang mengoperasikan bisnisnya di Sumsel," sampainya di sela kegiatan di Hotel Aryaduta, Kamis (24/8).Dikatakan, Labirin Sriwijaya kembali mendukung keberlangsungan bisnis yang bertanggung jawab dan menghasilkan dampak bagi lingkungan dan masyarakat Sumsel, juga didukung banyak instansi, baik pemerintah, NGO, dan swasta serta lembaga pendidikan Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR. "Dari kegiatan ini kita berharap ini menjadi kesempatan bagi para UMKM mendapatkan pengetahuan terkini terkait pengembangan bisnis, serta dipertemukan dan berjejaring bersama stakeholder untuk menciptakan sebuah ekosistem. Pada akhirnya memberi kemudahan bagi pebisnis muda dan UMKM di Sumsel untuk tumbuh dan berkembang," sampainya. Kegiatan inovasi sosial dan kewirausahaan pemuda nasional telah memberi manfaat bagi lebih dari 15 ribu pemuda dan membentuk atau meningkatkan 1.700 tim inovasi sosial atau kewirausahaan.
"Labirin Sriwijaya 2023 diikuti 50 peserta pelaku UMKM, yang kemudian mengikuti beberapa tahapan inkubasi sehingga akhirnya mengerucut menjadi 10 UMKM saja," tukasnya.Technical Assistant Youth Engagement UNDP Indonesia, Randa Sandhita mengatakan UNDP sendiri sebuah badan PBB yang bertujuan mengentaskan kemiskinan. Dalam kegiatan ini, UNDP bersama Youth Co:Lab dan Citi Foundation membangun agenda bersama bagi negara-negara di kawasan Asia-Pasifik yang sudah berjalan selama 5 tahun di Indonesia. “Tahun ini bekerjasama dengan PCMI Sumsel menyelenggarakan Labirin Sriwijaya 2023,” tuturnya. Dari kegiatan ini, 3 besar UMKM yang terpilih akan dibawa ke tingkat nasional.
“Jadi dalam bisnis ini bukan pure berorientasi pada keuntungan tapi berprestasi pada dampak sosial entrepreneurship," jelasnya.Dengan begitu kegiatan ini dapat melihat potensi wirausaha dan pemuda yang ada di Sumsel. Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumsel, Nurcahyo Heru Prasetyo, menyampaikan tantangan anak muda dan pelaku UMKM dalam dunia usaha dapat ditingkatkan melalui sinergi. Apalagi UMKM kontribusinya besar terhadap perekonomian secara nasional, baik untuk pertumbuhan ekonomi, penyerapan tenaga kerja hingga 97 persen. "Data BPS, ada 657 ribu unit usaha UMKM dengan penyerapan tenaga kerja 93 persen. Ini andil yang besar ini, maka perlu pengembangan untuk ekonomi stabil," pungkasnya. (tin/fad)
Kategori :