PALEMBANG - Tetap sehat di usia senja adalah harapan semua orang. Namun saat ini beberapa penyakit yang dulu hanya diidap para lansia sudah menyerang usia muda. Lalu, bagaimana cara menjaga kesehatan hingga usia lanjut? dr. H. M. Hasnawi Haddani, Sp.S(K), Dokter Spesialis Neurologi Konsultan neurofisiologi KSM Neurologi Rumah Sakit Dr Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang mengatakan, menginjak usia 40 tahun sudah mulai ada tanda-tanda perubahan secara fisik. Sehingga, kalau kesehatan tidak dipertahankan makin lama akan makin menurun. " Namun kalau kita bisa pertahankan terkadang kondisi 40 tahun kita masih dalam kondisi sehat,"ujar dokter Hasnawi. Dia mencontohkan, rata-rata orang berusia 40 tahun biasanya beranggapan normal kalau dia memakai kacamata plus.
" Tapi kalau kita berusaha untuk tetap mempertahankan kesehatan insyaallah istilahnya dia akan tetap terjaga penglihatan nya begitu juga organ yang lain," bebernya.Mengenai apakah orang yang bisa menjaga kesehatan pada usia muda kondisi kesehatannya akan sama pada saat dia lanjut usia ? Dokter spesialis neurologi ini mengatakan sebagai gambaran dalam beraktivitas fisik seperti berolahraga pasti memerlukan fisik prima. Namun ada masa-masa dimana seseorang harus pensiun dari olahraga. "Misalnya bulutangkis sepertinya usia-usia 30 tahun ke atas itu nggak prima lagi kalau sepakbola usia 40 tahun itu sudah luarbiasa kalau dia bisa bertahan,"ujarnya. Dalam masalah kesehatan ada beberapa penyakit yang dialami pada usia lanjut, penyakit itu yakni penyakit degeneratif. Tetapi dia menyarankan agar untuk tetap berpikir sehat dan berusaha untuk tetap menjaga kesehatan.
"Sehingga ketika kita berusaha untuk itu insyaallah tidak sakit, karena antara sehat dan sakit itu kayaknya saling bertolak belakang, orang yang sehat pasti tidak sakit begitu juga yang sakit pasti tidak sehat, kalau perlu kita berwawasan sehat hargailah sehat itu,"ujarnya.Oleh karena itu Kementerian Kesehatan RI memiliki program sehat yang cerdik bagi masyarakat. Cerdik ini merupakan singkatan. C adalah Cek kesehatan secara berkala, E Enyahkan asap rokok termasuk narkoba dan alkohol. R, Rutin berolahraga jadi secara fisik harus ada aktivitas D, Diet sehat, seimbang, I, Istirahat yang cukup." Terakhir K yang artinya Kelola stress. "Kalau ini bisa kita lakukan, biasakan dalam kehidupan kita sehat dengan model cerdik itu insyaallah kita tetap berada dalam keadaan sehat ketika kita sehat insyaallah tidak sakit,"bebernya. Lalu kapan sebaiknya dilakukan cek kesehatan berkala? Dia mengatakan secara umum cek kesehatan sudah biasa berlaku.
" Sebagai contoh orang yang mau masuk ke suatu kantor ada general check up, kemudian ketika menjadi pegawai katakanlah dalam usia 40 tahun keatas terkadang ada cek secara berkala untuk melihat kondisinya karena sebenarnya ketika kita bisa melihat ada masalah lebih dini maka jauh lebih mudah kita tangani daripada nanti berat baru mau ditangani ,"katanya.Selain itu manfaat dari cek kesehatan secara berkala adalah supaya kita bisa mengetahui secara dini kondisi kesehatan kita. Apakah cek kesehatan itu ada disarankan ada jangka waktunya? Dia mengatakan sebenarnya cek kesehatan bisa dilakukan pada saat seseorang kondisinya sehat. Kalau orang dalam keadaan misalnya nggak ada keluhan masih muda cek sederhananya antara proporsi tinggi badan dengan berat badan kalau normal nya ya yang sederhana tinggi badan kurang 100 itulah berat badan yang normal idealnya tinggi badan kurang 100 kurangi lagi 10 persen itu berat badan ideal. "Jadi kita ambil berat badan yang normal, kalau kita bisa mempertahankan berat badan normal maka itu insyaallah akan kondisi baik dari satu posisi,contoh jika tinggi kita 160 cm maka dikurangi 100 maka normalnya 60 kg kalau kita berat badannya lebih dari itu maka kita berusaha agar berada pada kondisi berat badan ideal itu,"pungkasnya.(nni/lia)