*Untuk Membantu Pembentukan Umbi
INDRALAYA - Kondisi bawang merah yang ditanam di Desa Bakung, Kecamatan Indralaya Utara, Ogan Ilir sekilas terlihat cukup subur dan hijau. Lahan bawang merah yang dikelola kelompok tani Sejahtera ini merupakan bantuan dari anggaran APBD. Kelompok tani lainnya yang mendapatkan bantuan serupa ada di Kecamatan Muara Kuang. Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Desa Bakung, Sulaiman menjelaskan kelompok tani dibantu bibit tanam bawang merah sejumlah 1 ton.“Luas lahan bawang merah yang dikelola kelompok tani Sejahtera sekitar 1 hektare. Saat ini bawang merah menunjukkan pertumbuhan. Umur tanaman bawang sekitar 37 hari setelah tanam,” ungkapnya.Selain bibit bawang, perlengkapan mulsa, pupuk dan obat-obatan lainnya juga dibantu. ‘’Jadi petani tinggal melanjutkan pemeliharaan tanaman bawang agar dapat berhasil hingga panen nantinya,’’ katanya. Bawang merah menurut petani memang baik ditanam saat musim peralihan dari penghujan ke musim kemarau. Supaya serangan jamur dapat lebih diminimalisir. Jarak lubang tanam antar bibit di buat sekitar 15-20 cm. Meski begitu, ketersediaan air juga harus tercukupi meski di musim kemarau. “Mulai dirasakan beberapa hari terakhir sudah jarang hujan. Sumber air di sekitar juga ikut mengering. Mengantisipasi agar tidak mengalami kekeringan, kami sudah upayakan untuk meminta bantuan sumur bor ke provinsi,” tukasnya. Tanaman bawang merah, lanjutnya, membutuhkan air yang cukup banyak selama pertumbuhan dan pembentukan umbi, terutama pada musim kemarau.
‘’Apabila kekurangan air, bawang merah tumbuh kecil sehingga keuntungan petani pun tidak optimal,’’ katanya.Bawang merah merupakan komoditas hortikultura berumur pendek dan mempunyai nilai komersial juga risiko yang tinggi. Budidaya bawang merah biasanya sudah bisa dipanen setelah 55-70 hari sejak tanam. “Harapannya, bawang merah yang ditanam para petani dapat terpenuhi kebutuhan air dan menghasilkan panen yang maksimal,” ujarnya. (dik/)
Kategori :