*Di Masa Ancaman El Nino
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID – Keragaman lahan Sumsel dinilai mampu menyokong ketahanan pangan di tengah ancaman cuaca ekstrem El Nino.
Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumsel, Bambang Pramono mengakui total lahan tanam dan panen padi mencapai 470.602 hektare
dengan 72,9 persen merupakan lahan rawa. “Lahan rawa di Sumsel memiliki dua tipologi, yaitu lahan pasang surut dan lebak,” jelas Bambang.
Dia menerangkan lahan lebak di Sumsel lebih mendominasi dan sangat dipengaruhi pasang surutnya air sungai.
Adapun lahan lebak yang tersebar di Sumsel terdiri dari tiga jenis, yaitu lebak dalam dengan ciri khas 9 bula
n dalam satu tahun tergenang, lebak tengahan dengan ciri 6 bulan dalam satu tahun tergenang, dan lebak pematang 3 bulan dalam satu tahun tergenang.
“Di masa El Nino nanti, Sumsel justru bisa menambah luas tanam mencapai 141.388 hektare,” imbuhnya.
Gubernur Sumsel, H Herman Deru mengakui pihaknya telah mempersiapkan area tanam dan area panen di Sumsel dalam mengantisipasi dampak El Nino.
"Sumsel menjadi satu dari 6 provinsi penyangga pangan nasional. Kita akan menjadi provinsi yang tidak hanya nyaman untuk kekuatan pangan bagi masyarakat Sumsel juga penyanggah nasional," katanya, kemarin.
Menurutnya, Sumsel siap menyuplai 200 ribu ton beras untuk cadangan nasional jika terjadi dampak El Nino.
Sebab produktivitas padi mencapai 2,9 juta ton dan akan dimaksimalkan untuk mencapai lebih dari 3 juta ton beras.
"Kita sanggup karena di tengah ancaman El Nino sekarang saja kita masih bisa tanam lagi,” pungkasnya.
Diketahui El Nino merupakan salah satu fenomena cuaca yang dapat memengaruhi curah hujan pada suatu wilayah.
El Nino juga dapat menyebabkan perubahan pada iklim, sehingga dapat memicu kekeringan dan kemarau panjang di beberapa wilayah di Indonesia. (yun/fad/)