SPERMA penting untuk di merupakan salah satu elemen penting dalam proses reproduksi. Namun, ada kondisi yang kadang membuat sel sperma (spermatozoa) menjadi tidak subur. Hal itu menjadi faktor yang menyebabkan kemandulan lantaran sperma sulit atau tidak mampu membuahi sel telur.
Subur tidaknya sperma dapat dilihat dari sejumlah indikator. Indikator kualitas sperma tersebut dapat diidentifikasi melalui jumlah, bentuk, dan pergerakan (motilitas) sperma. Selain itu, tingkat kekentalan dan warna sperma juga bisa memberikan sedikit gambaran mengenai tingkat kesuburan.
Baca juga : Bantah Dibacok karena Cewek
Misalnya, sperma yang subur umumnya akan berwarna putih keabuan. Warna tersebut menunjukkan kadar sel sperma yang mencukupi. Sementara, sperma yang tidak sehat atau tidak subur akan cenderung bening seperti air.
Lantas, bagaimana cara meningkatkan kualitas sperma pria? Berikut ini adalah ulasannya.
Baca juga : Tiga Kali Mangkir, Selebgram Alnaura Bakal Dijemput Paksa
1. Olahraga secara teratur
Salah satu cara memperbaiki kualitas sperma adalah dengan rutin melakukan olahraga. Berolahraga dua hingga tiga kali dalam seminggu secara rutin akan membantu meningkatkan kadar testosteron dan membuat kualitas sperma menjadi lebih baik.
Namun, olahraga secara berlebihan juga tidak dianjurkan. Pasalnya, hal ini bisa membuat tubuh jadi mudah lelah dan malah menurunkan kadar hormon testosteron.
2. Konsumsi Makanan Sehat
Mengkonsumsi makanan bernutrisi menjadi hal yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kualitas sperma. Ada beberapa jenis makanan yang bisa menjadi penyubur sperma. Misalnya, makanan yang banyak mengandung antioksidan. Ini bisa meminimalisir adanya racun di dalam tubuh.
Baca juga : Cara Resmi Daftar Poligami, Emak-Emak Juga Wajib Baca
Selain itu, bisa juga dengan bisa mengonsumsi makanan yang kaya akan kandungan likopen. Konsumsi likopen tak hanya meningkatkan kualitas, tetapi juga mobilitas, dan volume sperma hingga 70%
3. Menjaga Berat Badan
Menjaga berat badan perlu dilakukan untuk menjaga kesuburan dan meningkatkan kualitas sperma. Jika tidak menjaga berat badan, seseorang pasti berpotensi untuk mengalami obesitas.
Pria dengan berat badan berlebih berisiko besar untuk memiliki jumlah sperma lebih sedikit. Hal itu juga karena pergerakan sperma yang buruk.
Baca juga : Bukan karena Janda atau Kembang Desa, Ini Alasan Suami Bisa Selingkuh
4. Mengelola Stres
Stres dapat menurunkan fungsi seksual dan mengganggu hormon yang dibutuhkan untuk memproduksi sperma. Tak hanya itu, stres pikiran bahkan bisa membuat gairah atau nafsu seksual seseorang menjadi berkurang.
Stres bisa mendorong tubuh melepaskan hormon kortisol yang berpengaruh negatif terhadap hormon testosteron.
5. Mengkonsumsi Vitamin dan Mineral
Beberapa vitamin dan mineral yang dihasilkan dari makanan atau suplemen berperan penting dalam membantu memperbaiki atau meningkatkan kualitas sperma. Antara lain adalah zinc, vitamin C & D.
Baca juga : Jarang Diketahui, Dua Destinasi ini Bagaikan Surga Tersembunyi di Ujung Sumsel
Zinc dan vitamin D dapat meningkatkan volume dan memperbaiki pergerakan sperma. Beberapa jenis makanan yang mengandung zinc tinggi antara lain adalah daging, produk olahan susu, kerang, roti, dan sereal.
Sedangkan vitamin D bisa diperoleh dari sinar matahari, beberapa jenis ikan, daging merah, hati, hingga kuning telur. Sementara vitamin C sangat penting untuk mengatasi sperma yang menggumpal. Vitamin C merupakan antioksidan yang dapat membuat membrane-membran sel menjadi stabil dan ini bermanfaat baik juga untuk sperma.
Kandungan selenium yang ada pada kacang, ikan, daging, dan telur dapat memperbaiki pergerakan, bentuk, dan struktur sperma. Selain itu, ada juga asam folat, koenzim Q10, dan antioksidan juga penting untuk meningkatkan kualitas sperma.
6. Kurangi Konsumsi Alkohol
Alkohol diyakini dapat mempengaruhi kesuburan, penurunan produksi testosteron, impotensi dan penurunan produksi sperma.
Oleh karena itu, disarankan membatasi kadar alkohol untuk meningkatkan serta memperbaiki kualitas sperma.
7. Tidak Merokok
Cara memperbaiki kualitas sperma berikutnya adalah dengan mengurangi atau berhenti merokok. Pria yang merokok cenderung memiliki jumlah atau volume sperma yang sedikit.Cobalah untuk berhenti secara perlahan, atau minta bantuan tenaga ahli atau dokter jika dirasa amat sulit berhenti merokok.
Baca juga : Anda Muslim ? Pahami Posisi Tangan yang Benar Saat Takbir
8. Hindari Penggunaan Pelumas saat Berhubungan
Meski masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut, dianjurkan untuk sebisa mungkin hindari penggunaan pelumas saat berhubungan intim.
Jika memang dibutuhkan, alternatif lain yang bisa digunakan adalah baby oil atau pelumas yang aman untuk kesuburan.
Pastikan pelumas tidak mengandung gliserin dan pH yang sesuai dengan wanita saat masa subur serta sperma, yaitu antara 7,2-7,8.
9. Hindari Penggunaan Celana Ketat
Penggunaan celana yang terlalu ketat berisiko meningkatkan suhu di sekitar area skrotum, yang merupakan tempat produksi sperma. Selain itu, area skrotum juga akan tertekan jika memakai celana ketat. Untuk itu mulailah menggunakan celana dalam dengan bahan katun atau serat alami serta memberikan ruang yang lebih longgar.
10. Menjaga Suhu Tubuh
Cara lainnya yang bisa dilakukan untuk memperbaiki kualitas sperma adalah adalah menjaga suhu tubuh. Pasalnya, sperma cukup sensitif terhadap suhu tinggi.
Untuk itu, hindari mandi dengan air panas atau berada di sauna terlalu sering. Meski efeknya tidak langsung, lambat laun ini bisa mempengaruhi kualitas serta merusak sperma.
Baca juga : Bukan Bentuk Edukasi Seks. Justru Sering Nonton Film Porno, Bikin Performa Anjlok di Ranjang
Selain itu, usahakan untuk mengurangi kebiasaan duduk terlalu lama. Sebab, kebiasaan duduk berjam-jam dapat meningkatkan suhu tubuh pada area skrotum.
11. Rutin Berhubungan Seks
Rutin berhubungan intim adalah salah satu cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kualitas sperma. Tidak hanya membantu agar istri cepat hamil, rutin melakukan hubungan intim diyakini dapat meningkatkan kesuburan.
Baca juga : Sebarkan Video Mesum Bersama Mantan
Sebab, pergerakan dan bentuk sperma dipengaruhi oleh jumlah hari di mana seseorang sedang tidak berhubungan seks.
Pastikan untuk rutin dan terjadwal. Misalnya saja, berikan jeda selama dua hari untuk tidak berhubungan intim sehingga sperma berada di kondisi terbaik.(*/vis)
Tags :
Kategori :