Bupati Muratara Ajak Kepala Desa dan Ibu PKK Berperan Aktif dalam Penanganan Stunting, Bakal Ada Hadiah Menari

Rabu 19 Jul 2023 - 02:00 WIB
Reporter : Alf Sumeks
Editor : Alf Sumeks

Bupati Muratara Ajak Kepala Desa dan Ibu PKK Berperan Aktif dalam Penanganan Stunting, Bakal Ada Hadiah Menarik yang Menanti MURATARA, SUMATERAEKSPRES.ID - Bupati Kabupaten Muratara, H Devi Suhartoni, telah mengumumkan program unik yang menawarkan umroh gratis kepada Kepala Desa (Kades) dan ibu PKK di seluruh Kabupaten Muratara. Pengumuman ini beliau sampaikan dalam pidatonya pada acara Rembuk Stunting Kabupaten Muratara 2023. Umroh gratis ini akan Bupati berikan kepada 10 desa terbaik yang berperan dalam penurunan kasus stunting di Muratara. "Dalam minggu lalu, Muratara menerima penghargaan atas upaya penurunan kasus stunting, dan Gubernur Sumsel juga meraih penghargaan sebagai provinsi dengan penurunan stunting terbaik. Prestasi ini harus terus kita tingkatkan," ujar H Devi Suhartoni pada Selasa (18/7). Pada tahun sebelumnya, kasus stunting di Muratara mencapai angka 28,3 persen, namun berhasil turun menjadi 20,2 persen. "Target kita kali ini adalah menurunkan angka tersebut hingga 13 persen," tambahnya. Bupati Muratara menegaskan bahwa dengan kerja sama dan disiplin yang tinggi, kasus stunting di wilayah Muratara dapat berhasil turun secara signifikan. BACA JUGA : Memperingati HGN, Ibu-ibu Kampung Sayur Cempako Pamer Gelang Anting Untuk memacu semangat, Bupati menawarkan reward berupa umroh gratis dari Pemerintah Daerah Muratara. Umroh gratis ini akan pemerintah berikan kepada 10 desa yang berhasil menurunkan kasus stunting secara signifikan. "Satu orang Kades atau ibu PKK dari 10 desa terbaik akan mendapatkan umroh gratis, tetapi untuk desa juara pertama dalam penanganan dan penurunan stunting, Kepala Desa dan ibu PKK desa tersebut akan mendapatkan kesempatan umroh," tutupnya.

8 Tindakan Preventif

Di sisi lain, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Muratara, Dr. Arios, mengungkapkan bahwa ada 8 langkah tindakan dalam program pencegahan stunting. Langkah tersebut ialah analisis situasi, perencanaan program, rembuk stunting, penerapan regulasi peraturan di tingkat kabupaten, kecamatan, dan desa. Selain itu, pembinaan masyarakat dan desa, manajemen data stunting, pengukuran bayi, dan evaluasi tahunan. "Stunting adalah masalah gizi kronis yang menyebabkan tinggi tubuh anak tidak sesuai dengan usianya. Proses ini terjadi dalam rentang 1000 hari setelah kelahiran, mulai dari masa pra-kehamilan hingga usia 2 tahun," jelasnya. (Zul)
Tags :
Kategori :

Terkait