Menteri Pertanian RI: Orang Kaya Bukan Dilihat dari Harta, Tapi dari Pertanian dan Perkebunan
KAYUAGUNG, SUMATERAEKSPRES.ID - Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo, bersama-sama dengan Gubernur Sumsel, H. Herman Deru, serta Bupati OKI, H. Iskandar,
melaksanakan panen perdana dalam program peremajaan sawit rakyat di lahan seluas sekitar 1.050 hektar tepatnya di Desa Bumi Harapan, Kecamatan Teluk Gelam, Senin (17/7).
Syahrul Yasin Limpo, mengungkapkan bahwa kegiatan ini lebih berharga daripada pertambangan emas.
"Ini setara dengan emas seberat 100 karat," jelas Mentan.
Ia menyatakan bahwa daerah yang memiliki tambang emas bukanlah yang paling kaya, melainkan daerah yang memiliki perkebunan sawit dengan kualitas terbaik, setara dengan 100 karat.
Mentan juga mengajukan pertanyaan mengenai ukuran kekayaan seseorang.
Ia telah membuktikan selama 10 tahun menjadi Gubernur di Sulawesi Selatan bahwa ia tidak pernah memberikan izin tambang.
BACA JUGA : Ini Tips Menghadapi Cuaca Ekstrem, Meningkatkan Produksi untuk Petani Kopi
Alasannya adalah karena hanya sekelompok kecil orang, sekitar 1.000 orang, yang menikmati hasil tambang.
Menurutnya, jika kita ingin membuat orang menjadi kaya, sektor pertanian dan perkebunan adalah jawabannya.
Orang tidak akan kaya dengan memiliki rumah besar dan mobil mewah, tetapi kekayaan sejati adalah ketika seseorang bisa memasuki warung dan membeli rokok tanpa batasan.
Pertanian dapat menciptakan kekayaan semacam itu.
"Biasanya banyak warung kecil dan bengkel kecil yang mudah ditemukan," tambahnya.
Ia mengucapkan terima kasih kepada para petani, masyarakat, perusahaan, Gubernur Sumsel, dan
Bupati OKI atas upaya mereka dalam meningkatkan produktivitas kelapa sawit.
Di tengah kondisi dunia yang tidak stabil akibat pandemi Covid-19, ia menekankan pentingnya meningkatkan sektor perkebunan kelapa sawit sebagai pilar ekonomi. (uni)
Kategori :