PALEMBANG - Literasi di sekolah supaya menjadi gaya hidup harus terus ditanamkan kepada siswa. Namun tentu perlu ada motivatornya dan ini salah satunya tugas Duta Literasi. Duta Literasi Sumsel, Ratu Tenny Leriva HD SKed melantik Duta Literasi SMA Negeri 21 Palembang, Dian Sarmansyah Kusuma dari kelas X.J dan Juwita Apriliani Tobing dari kelas X.H, kemarin (17/1). Di sela pelantikan juga digelar workshop bersama Duta Literasi dan Otoritas Jasa Keuangan Regional VII Sumbagsel, Disdik Sumsel, dan Dinas Perpustakaan Sumsel mengambil tema "Perencanaan Keuangan Untuk Masa Depan".
Duta Literasi Sumsel, Ratu Tenny Leriva bersyukur respon siswa SMA terhadap literasi semuanya baik dan menyimak semangat. “Sebelumnya acara serupa kita gelar di SMK Negeri 3 Palembang dan SMA Negeri 3 Palembang. Tidak ada beda, semuanya sangat antusias menyimak materi literasi yang disampaikan,” tuturnya, kemarin.Setelah ini, sambung Ratu Tenny, pihaknya akan terus melakukan sosialisasi nonstop. "Tak hanya satu SMK dan satu SMA, semuanya kalau bisa kita jangkau. Targetnya sebanyak-banyaknya sekolah," bebernya. Target di 2023, pihaknya juga akan menyalurkan buku sebanyak-banyaknya serta membuat pojok-pojok baca. Ratu Tenny menerangkan literasi erat kaitannya dengan gaya hidup dan bermanfaat bagi masa depan. "Kita semua bertanggung jawab atas kemajuan literasi," katanya seraya menyarankan SMAN 21 Palembang juga membuat progam pojok baca dan pesta literasi mini. "Pesan untuk teman-teman siswa yang ada di sini teruslah berkarya. Jangan pernah takut menyuarakan aspirasi asalkan bersifat positif," tuturnya.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Sumsel, Riza Fahlevi mengatakan anak-anak dalam menghadapi literasi harus cerdas, cermat, cekatan, dan cepat tanggap, mempunyai jiwa entrepreneur, rajin membaca, disiplin dan berakhlak budi pekerti yang baik. "Kami memberi apresiasi atas kerjasamanya duta literasi, Dinas Perpustakaan, dan Disdik Sumsel. Jika literasi ini diimplementasikan, Sumsel maju untuk semua akan tercapai," ucapnya.Kepala Dinas Perpustakaan Provinsi Sumsel, Fitriana SSos MSi, mengatakan, ada banyak faktor mempengaruhi rendahnya literasi di Indonesia, yakni rasio ketersediaan bahan bacaan, serta rendahnya inovasi perpustakaan di sekolah, diperlukan peningkatan skill dan keterampilan dari semua pihak yang ada di sekolah untuk memajukan literasi di lingkungan sekolahnya dan menghasilkan perpustakaan yang inovatif. Ditambah layanan koleksi digital yang bisa dibaca siswa di mana pun dalam mewujudkan Merdeka Belajar. "Karena itu program Duta Literasi Sekolah menjadi penggerak literasi, melalui perpustakaan sekolah. Terobosan kegiatan-kegiatan yang bisa memicu literasi di sekolah perlu didukung," ungkapnya. Ia menegaskan tahun ini ada banyak program dilakukan untuk mendukung program Gubernur Sumsel.
"Alhandullilah hampir semua sekolah di Sumsel, semua standarnya sudah terpenuhi," ucapnya. Menurutnya, kegiatan ini kolaborasi sinergi pihak sekolah dan Duta Literasi dalam memajukan dan menumbuhkan semangat literasi. "Tahun ini ada sekitar 12 kota yang mendapat bantuan Pojok Baca, dan yang sudah ada Pojok Baca di 17 kabupaten/kota," sebutnya.Kepala SMA Negeri 21 Palembang, Hj Alma Sundari SPd MSi mengatakan pihaknya berterima kasih atas kehadiran Duta Literasi Sumsel. "Tokoh anak muda berprestasi menjadi motivasi bagi kita semua, bahkan bisa membawa Sumsel lebih jaya lebih gemilang," ujarnya. Kegiatan literasi ini sendiri diikuti 500 siswa. "Tadi sempat dikukuhkan duta literasi SMA Negeri 21 Palembang," tukasnya. (nni/fad)
Kategori :