Harus Berlabel Sudah Divaksin

Minggu 11 Jun 2023 - 19:52 WIB
Reporter : Muhajir Sumeks
Editor : Muhajir Sumeks

Hari raya kurban tinggal beberapa pekan lagi. Sejumlah pedagang hewan kurban pun sudah terlihat. Walaupun tak banyak. Petugas dinas terkait sudah meyiapkan tim untuk memeriksa. SAAT ini harga hewan alami lonjakan di Muratara. Untuk satu ekor sapi dipatok pedagang dengan harga Rp15 juta hingga Rp40 juta per ekor. Hari Raya Kurban merupakan momen bagi sejumlah peternak untuk memasarkan hewan ternak. Mulai dari sapi, kambing, kerbau dan lainnya.

“Untuk jenis sapi mulai dari sapi Bali, sapi metal dan sapi limosin saat ini sedang naik daun,” kata Herli, peternak sapi asal kecamatan Rupit, Kabupaten Muratara, Minggu (11/6).
Pasar sapi saat ini di dominasi pasar dari wilayah Lubuklinggau maupun Mura. Untuk kisaran harga sapi bali, mulai dari Rp15-18 juta/ekor tergantung dengan bobot dan ukuran, sedangkan untuk sapi metal Rp20-Rp25 juta/ekor, untuk jenis sapi limosin jumbo Rp35-40 juta/ekor. Di 2022 lalu, harga hewan qurban jenis sapi bali berkisar Rp9 juta hingga Rp15 juta/ekor, sedangkan untuk sapi metal ukuran sedang berkisar Rp18-25 juta/ekor dan sapi jenis limosin berkisar Rp20-36 juta/ekor. ‘’Untuk sapi bali memang cukup banyak peminat dari kalangan masyarakat kelas bawah,’’ ujarnya. Namun bagi sejumlah insitusi, konglomerat, maupun pengusaha dan pejabat lebih condong mencari sapi Limosin atau simatal, dengan bobot rata rata rata 200 Kg/ekor.
“Soalnya ini untuk Qurban, bukan untuk sapi jagal biasa. Jadi harus hewan yang terbaik,” timpalnya.
Sementara jenis kambing dihargai mulai Rp2-4,5 juta/ekor, tergantung jenis dan berat hewan. Harga itu sudah lami lonjakan dari tahun sebelumnya yng berkisar Rp1,6 juta-2,7 juta/ekor. Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Muratara, Ade Maieri Siswani, mengungkapkan. pemerintah juga akan meperketat jalur distribusi perdagangan hewan ternak di Muratara dari luar daerah. Mengingat sebelumnya, mewabahnya kasus virus SE yang mengakibatkan ratusan kerbau milik warga di Kabupate  Muratara, mati mendadak. Hasil deteksi kasus penyebaran itu berasal dari luar daerah tetangga. Seperti Muba maupun Provinsi Jambi.
“Sebelum pelaksanaan hari raya qurban, kami akan bentuk tim gabungan, untuk memantau pasar hewan dan lokasi penjagalan.
Setiap hewan qurban yang diperdagangkan harus memiliki label sudah divaksin,” tegasnya singkat. Pihaknya meminta, para pedagang hewan qurban di wilayah Muratara yang terdata, agar mengutamakan hewan sehat yang diperdagangkan. Tak tergiur dengan hewan qurban dari daerah lain yang dijual dengan harga murah namun untuk kesehatannya tidak terjamin. Di Baturaja, pedagang hewan kurban belum banyak. Pedagang hewan kurban ini biasanya mendekati hari raya Idul Adha menjajakan dagangan di pinggir jalan. Baik itu, seperti sapi dan juga kambing. Namun ada juga yang menawarkan sapi untuk hewan kurban melalui group whatsapp (WA). Khususnya soal kelayakan sapi yang dijual. Kadin Peternakan dan Perikanan OKU, melalui Kasi Kesmavet Dinas Peternakan dan Perikanan OKU, Linda ketika dikonfirmasi mengatakan, untuk saat ini belum ada dasar atau instruksi untuk melaksanakan pengawasan tersebut.
“Bidang peternakan tidak ada dana untuk melaksanakan pemeriksaan hewan kurban,” ujarnya.
Di OKI, H Zahri pedagang sapi di Kayuagung sudah menyiapkan 50 ekor sapi mulai dari Metal, Limosin dan sapi lokal untuk  dijual pada perayaan Lebaran Idul Adha1444 H.”Sudah disiapkan sapinya di kandang pembeli tinggal pilih saja,” ujarnya. Untuk harga bervariasi ada yang Rp50 juta/ekor berat 730 kg  jenis Limosin ada yang Rp22 juta/ekor jenis Metal berat 200 an kg. Soal keamanan kesehatan aman semuanya sudah di vaksin empat kali. ‘’Semua sapi ini sebelum dibawa ke Kayuagung divaksin terlebih dahulu sehingga kondisinya sehat siap dipotong,’’ katanya. Terpisah Kepala Disbunak OKI, Dedi Kurniawan SSTP menegaskan, pihaknya akan menurunkan tim ke lapangan mengecek kondisi hewan kurban baik sapi, kambing maupun kerbau. ”Kami pastikan semuanya sehat jika belum di vaksin akan di vaksin,”bebernya. Sejauh ini belun ditemukan kasus hewan mati mendadak karena terserang penyakit. ‘’Kalaupun ada yang belum divaksin akan dilakukan vaksin demi kesehatan hewan,’’ katanya. Terpisah, Kepala Disbunak Banyuasin Edil Fitriadi SP MSi mengatakan dalam waktu dekat akan mengecek peternak yang menjual hewan kurban.
“Kita akan cek, sehingga masyarakat yang membeli hewan kurban sudah sesuai dengan usia dan lainnya,’’ ujarnya.
Untuk hewan ternak sendiri, diharapkan pembeli dapat memperhatikan kondisi fisik hewan kurban. Seperti memiliki bulu yang bersih dan mengkilap, nafsu makan yang baik, wajah cerah, dan tubuh yang gemuk. Kemudian perhatikan setiap bagian tubuh seperti mata, hidung, telinga, dan anus. Kalau ada lendir atau darah, sebaiknya lakukan pemeriksaan lebih lanjut sebelum dibeli. Selanjutnya jika kotoran hewan kurban berbentuk cair, kemungkinan besar hewan tersebut dalam kondisi tidak normal atau sakit.
“Pastikan usia hewan telah memenuhi syarat buat kurban,” tukasnya.
Terakhir pastikan hewan kurban dilengkapi dengan surat keterangan kesehatan hewan, itu dilakukan untuk menjamin bahwa hewan kurban yang dibeli benar-benar sehat. ”Oleh sebab itu tanyakan surat keterangan kesehatan hewan yang dikeluarkan dinas terkait, “tuturnya. (zul/bis/uni/qda)
Tags :
Kategori :

Terkait