JAKARTA - PSSI punya aturan baru terkait keberadaan penonton dalam sebuah pertandingan. Melalui PT Liga Indonesia Baru sebagai operator kompetisi, menerapkan aturan hanya suporter tuan rumah yang boleh menonton langsung pertandingan di dalam stadion. Sementara untuk suporter lawan harus bersabar. Mereka dilarang menonton langsung dari tribun saat tim kebanggaannya main.
“Catatan hanya penonton tuan rumah yang bisa hadir di stadion merupakan kebijakan sementara agar kita bisa mewujudkan kompetisi yang nyaman dan aman, serta penonton bisa pulang ke rumah dengan selamat,” ungkap Ketum PSSI Erick Thohir.Dikatakan Erick, regulasi itu sengaja di-share ke publik jauh hari dari kompetisi supaya bisa antisipasi keamanan. Hal ini sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo. PSSI memang harus hati-hati memperlakukan setiap pertandingan karena status sepak bola Indonesia belum aman. FIFA masih memantau perkembangan Indonesia pasca insiden Kanjuruhan. Sebagaimana diketahui, pertandingan sepak bola di Indonesia pernah menjadi kuburan massal bagi suporter. Hal itu terjadi di Stadion Kanjuruhan saat tuan rumah Arema Indonesia ketemu Persebaya Surabaya. Dalam pertandingan yang berakhir 3-2 untuk kemenangan Persebaya itu, diakhiri dengan air mata. Sebab, akibat gas air mata yang memenuhi stadion membuat suporter berdesakan ingin keluar. Karena pintu ditutup maka mereka akhirnya berdesakan di depan pintu dan saling injak. Kejadian ini menelan korban 130 meninggal dunia dan 536 luka-luka. Akibat insiden ini, Indonesia bisa saja sewaktu-waktu bisa dihentikan nadi kompetisi sepakbolanya. Itu jika masih ada kerusuhan lagi.
“Ingat, peristiwa Kanjuruhan masih ada dalam catatan FIFA. Kita beruntung hanya diberi sanksi yang ringan, sehingga tetap bisa menggelar pertandingan internasional, FIFA Matchday dan kompetisi,” jelas Erick.“Namun jika bila ada kerusuhan, seperti di akhir musim kemarin, percayalah, FIFA akan berhentikan sepak bola Indonesia. Jangan jadi bangsa yang lupa, sebab FIFA tidak akan lupa,” tegas Erick Thohir.(kmd)
Kategori :