Jemaah Ngaku Terlantar, PPIH Sebut Pindah Hotel

Jumat 09 Jun 2023 - 22:20 WIB
Reporter : Muhajir Sumeks
Editor : Muhajir Sumeks

PALEMBANG – Viral di media sosial, jemaah calon haji (JCH) kloter 14 Embarkasi Makassar terlantar. Seorang jemaah pria dan suara wanita yang merekamnya mengaku mereka diusir. Terlantar di depan sebuah hotel di Arab Saudi. Video berdurasi sekitar 54 detik itu memperlihatkan sejumlah koper dari jemaah asal Luwu Timur dan Luwu Utara teronggok di pinggir jalan depan hotel tersebut.

“Minta tolong Pak. Kami dari Luwu Utara Kloter 14, semoga pihak Pemprov Sulawesi Selatan memperhatikan jemaah calon haji kloter 14 Luwu Utara dan Luwu Timur. Sekarang terlantar di Arab Saudi. Tabe (mohon),” kata pria itu.
Pernyataannya disusul suara wanita yang merekamnya. “Tabe, ini semua sudah diusir keluar. Tabe ini semua lansia. Kita lihat bagaimana jemaah calon haji Indonesia yang terlantar sekarang. Tolong doanya. Bagaimana kami di sini di Arab Saudi. Tolong pemerintah diperhatikan. Tolong kami,” kata jemaah wanita itu. Namun, kejadian itu dibantah Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH). Para jemaah kloter 14 Embarkasi Makassar tersebut tidak terlantar.
“Potongan video yang viral itu suasana saat proses pemindahan jemaah dari hotel asal ke hotel yang lebih strategis dan lebih dekat dengan Masjid Nabawi,” kata Koordinator Media Center Haji (MCH)
Pusat, Dodo Murtado. Sementara, proses keberangkatan jemaah gelombang dua terus berlangsung, kemarin, 359 jemaah haji kloter 12 asal Sumsel bertolak ke Jeddah. Dengan begitu, sudah 4.309 jemaah dari Embarkasi Palembang yang tiba di Tanah Suci. Rinciannya, 3.185 jemaah Sumsel dan 1.065 jemaah Bangka Belitung (Babel) serta 59 petugas kloter. Kemarin, sudah lima kloter masuk Mekah yakni jemaah kloter 1, 2, 3, 4, dan kloter 11. Enam plus jemaah kloter 12 yang tiba tadi malam. Sedangkan yang kemarin dalam pergerakan menuju ke Mekah dari Medinah. “Alhamdulillah, hingga kloter 12 ini, proses pemberangkatan jemaah dari Embarkasi Palembang berjalan lancar,” kata Kepala Kanwil Kemenag Sumsel, Dr H Syafitri Irwan. Dia berharap, hingga semua jemaah berangkat tidak ada kendala. Semua jemaah diminta fokus ibadah. Kurangi aktivitas yang menguras energi. “Jangan lupa manfaatkan waktu untuk beristirahat. Persiapkan diri menghadapi puncak haji di Armuzna 8-13 Zulhijah,” imbuhnya. Untuk tambahan kuota, Sumsel dapat kuota 296 jemaah. Dari total 8.000 porsi secara nasional. Proses pelunasan sudah dimulai 8 Juni, berakhir 12 Juni. “Kita masih menunggu penjadwalan untuk keberangkatan jemaah tambahan kuota ini,” imbuhnya. Secara nasional, jumlah jemaah haji Indonesia yang meninggal di Tanah Suci sudah mencapai 29 orang. “Sebanyak 23 jemaah wafat di Medinah dan 6 lainnya di Mekah,” kata Direktur Layanan Haji Dalam Negeri, Saiful Mujab. Untuk jemaah yang wafat setelah masuk asrama haji, maka dapat asuransi sesuai Bipih (Biaya Perjalanan Ibadah Haji) yang disetorkan. Kalau kecelakaan, ada persentase perhitungan klaimnya tergantung tingkatan yang diderita. Sedangkan jemaah haji yang wafat di pesawat, akan mendapat extra cover sebesar Rp125 juta.” Ini bagian dari upaya pelindungan jemaah,” terang. (*/iol/)
Tags :
Kategori :

Terkait