*Jika Rapat Senin Tanpa Hasil
SUMSEL - Tak semua ruas jalan tol yang dibangun di wilayah Sumsel dapat dukungan masyarakat. Salah satu suara penolakan datang dari sejumlah warga Kelurahan Seterio, Kecamatan Banyuasin III Banyuasin. Mereka sempat memblokade akses ruas tol Palembang-Betung. Aksi tersebut terjadi 25 Mei lalu. Warga memblokade jalan tol itu menggunakan batang dan ranting pohon. Kendaraan operasional para pekerja tol tidak bisa melintas.Namun aksi itu tidak berlangsung lama. Santo, Camat Banyuasin III berhasil membujuk dan memenangkan warga untuk kembali membuka blokade itu. "Sekarang sudah dibuka," kata Santo, kemarin.Kekesalan warga hingga memblokade akses jalan tol karena pihak kontraktor tidak mendengarkan aspirasi mereka. Yakni minta dibuatkan jembatan atau under pass untuk menyerangi jalan bebas hambatan itu. "Solusi yang ditawarkan lewat under pass tetap tidak sepakat," bebernya. Ruas jalan sebelumnya yaitu Suak Taman diduga diubah oleh pihak kontraktor jalan tol. Padahal jalan itu merupakan akses terdekat menuju areal pertanian warga. BACA JUGA : TIPS Membuat Kandang Ayam dengan Kapasitas 100 Ekor Karena dibangun jalan tol, warga jadi tidak bisa menyeberang lagi lewat akses tersebut. Jika dalam waktu dekat keinginan itu tidak ada solusi, warga akan kembali memblokade ruas jalan tol itu. "Pemerintah dan pihak WST (PT Waskita Sriwijaya Tol) meminta waktu lima hari untuk mengakomodir keinginan warga," tukasnya. Rencananya, Senin nanti warga akan rapat dengan PT WST dan Pemkab Banyuasin.
"Kita minta yang hadir adalah pengambil keputusan. Supaya segera ada solusinya," ungkap Santo. Dia sudah melaporkan hal ini kepada Bupati dan Wakil Bupati Banyuasin. Sementara, Bupati Banyuasin H Askolani SH MH mengatakan pihaknya akan segera berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait.Kita juga akan menyampaikan tuntutan warga ini kepada Kementerian PUPR dan pihak berwenang dalam pembangunan jalan tol ini," katanya.
Kategori :