*Pulang setelah 14 Bulan Bertugas di Papua
PALEMBANG - Panglima Kodam II Sriwijaya, Mayjen TNI Hilman Hadi SIP, memimpin penyambutan Satuan Tugas (Satgas) Pamtas RI-PNG kewilayahan Yonif Raider 142/Kesatria Jaya di Pelabuhan Boom Baru Palembang, kemarin. Ada 400 personel dari satuan organik tersebut sandar setelah menyelesaikan tugas selama 14 bulan di perbatasan Indonesia-Papua Nugini.
"Saya bangga dengan kalian. Selamat datang dan kami berterima kasih atas dedikasi dan loyalitas. Dalam menjaga integritas dan loyalitas serta keutuhan NKRI di Papua selama 14 bulan. Jadwal awal 9 bulan, kemudian mundur menjadi 12 bulan dan akhirnya 14 bulan. Saya pribadi dan Kodam II Sriwijaya bangga, 400 personel berangkat, pulangnya juga 400 personel," ujar Pangdam.
Yonif 142/Ksatria Jaya, kata dia, tetap terjaga namun dia meminta inventarisasi moril dan material. “Saya berpesan kepada prajurit apa yang dilihat tak semua harus diberitahukan ke orang lain terutama rahasia negara. Lakukan perawatan peralatan operasional sehingga sewaktu waktu siap penugasan mendatang," ujarnya.
Pangdam juga meminta prajurit dapat membuang jauh sifat arogan. "Jadilah prajurit pelopor, sehingga jadi suri tauladan dan kehadiran TNI didambakan masyarakat. Saya yakin track record kalian, dilihat laporan resmi dan sosial maupun media massa di mana kalian telah melakukan tugas dengan baik," puji Pangdam.
Keberhasilan ini tentu juga doa dan dukungan keluarga. "Ksatria Jaya tidak hanya berhasil di home based, tetapi juga berhasil di medan tugas. Kadang berhasil di medan tugas, ada masalah lain. Sukses di home based gagal di medan operasi, tetapi kalian tetap berhasil di home based dan berhasil di medan tempur. Ini akan menjadi modal dasar bagi kalian untuk tetap hadir di hati rakyat," ujarnya.
Pangdam telah memerintahkan kepada prajurit untuk mengunjungi dapur warga selama bertugas. "Alhamdulillah kita perintahkan masuk dapur warga, sehingga tidak ada terdengar warga yang lapar di wilayah kerja mereka," jelasnya. Salah satu personel yang terjun ke Papua mengatakan area mereka bertugas masuk wilayah aman dan terkendali. Untuk menghindari penyakit malaria, prajurit umumnya mengikuti tradisi warga setempat. "Jadi kita makan buah merah, salah satu pencegah penyakit malaria," katanya. (iol/fad)